Mangkok tersebut berasal dari Dinasti Song, sebuah dinasti di China yang memerintah pada periode 960 hingga 1279, sebelum negara tersebut diinvasi oleh bangsa Mongol.
Selain mangkuk, dalam lelang lima hari tersebut, Sotheby juga menawarkan minuman anggur, perhiasan, barang seni dari Asia dan China, keramik, serta jam tangan. Seluruh barang tersebut terjual seharga US$ 319 juta, jauh di atas perkiraan awal.
Mangkuk dari Dinasti Song merupakan barang lelang termahal yang laku pada lelang internasional, periode lelang musim semi Asia di Hong Kong, yang dijelar Shoteby. Cukup 15 menit bagi mangkuk berusia 900 tahun lebih itu untuk bisa terjual tiga kali lipat dari perkiraan awal.
Sebelum penjualan mangkuk ini, rekor harga termahal merupakan milik sebuah vas bunga yang terjual di rumah lelang yang sama seharga US$ 8,6 juta, empat tahun silam.
Mangkuk termahal berharga ratusan miliar itu tidak sedalam mangkuk sekarang. Kira-kira kedalamannya seperti pada mangkuk pencuci tangan. Sebab mangkun ini memang dibuat eksklusif untuk kerajaan, yang digunakan sebagai pencuci kuas pembuat kaligrafi.
"Barang seperti ini hanya diproduksi dalam kurun waktu 20-30 tahun. Begitu bernilai seni, yang menggambarkan kerendahan hati dan kesopanan, lazimnya tradisi pada masa neo-konfusianisme," tutur Nicholas Chow, Daputi Chairman Sotheby Asia, marangkap Kepala Internasional untk keramin dan karya seni China. "Jadi bisa dimengerti jika harganya sangat mahal."