Tato merupakan salah satu bentuk seni yang akan menempel seumur hidup di tubuh seseorang. Tapi seni merajah tubuh ini terkadang dilakukan dengan cara yang tidak aman yang berisiko infeksi penyakit serius ke tubuh. Lihat dulu plus minusnya, sebelum Anda atau orang terdekat Anda merajah tubuhnya.
Keputusan untuk membuat tato sebaiknya sudah dipikirkan secara matang, karena bentuk seni ini masih sangat sulit untuk dihilangkan. Menghapus tato butuh waktu lama, mahal dan bisa merusak jaringan kulit. Saat membuat tato pun sebenarnya sudah merusak jaringan dan menyebabkan traumatis pada kulit.
Efek samping yang bisa muncul dari pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai. Beberapa korban mulai berjatuhan terkena infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Tinta tato umumnya terbuat dari suspensi partikel yang larut dalam air seperti merkuri, kadmium, timah dan besi yang disuntikkan di bawah kulit untuk membentuk suatu gambar dengan menggunakan jarum. Risiko infeksi juga bisa terjadi saat pembuatan tato karena tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Prof Helen Suh MacIntosh, pakar kesehatan lingkungan dari Harvard University mengatakan beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari proses tato yang tidak steril adalah:
1. Infeksi HIV AIDS
2. Hepatitis B atau C
3. TBC
4. Mycobacterium
5. Sifilis
6. Malaria
7. Lepra.
Beberapa jenis tinta merah untuk membuat tato permanen memang mengandung merkuri dan sebagian lagi mengandung logam berat yang berbeda seperti kadmium atau oksida besi.
Menurut Prof Helen, logam-logam yang terdapat dalam tato yang digunakan pada kulit telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim, jaringan parut, dan juga dapat menyebabkan sensitivitas terhadap merkuri.
Warna lain dari tinta tato standar juga berasal dari logam berat (termasuk timah, antimon, berilium, kromium nikel, kobalt, dan arsen). Sama seperti logam berat pada tinta merah, tinta-tinta ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang.
Untuk itu menurutnya bahan tato harus mencantumkan risiko dari kandungan logam berat, termasuk timbal, arsen, dan lain-lain serta yang banyak dikaitkan dengan kanker dan cacat lahir.
Paparan benda-benda berat itu biasanya muncul bertahun-tahun setelah orang membuat tato. Saat diperiksa dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) misalnya, orang bisa terbakar atau tersengat tato karena logam berat dalam tintanya terpengaruh oleh medan magnet.
Berikut untung ruginya membuat tato permanen :
Kerugian memiliki tato permanen
1. Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3. Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5. Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6. Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20-an tahun, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50-an tahun.
7. Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Keuntungan memiliki tato permanen
1. Tato bisa mengekspresikan pribadi, seni atau pesan yang bermakna bagi sang empunya tubuh.
2. Ada kepuasan tersendiri jika memiliki sesuatu yang berbeda dengan orang lain.
3. Tato bisa menjadi ciri khas dari seseorang.
Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa ‘lukisan’ tersebut akan menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya.
Beberapa teknik menghilangkan tato akhirnya dilakukan seperti dermabrasi (menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas), mengiris kulit, Cryotherapy (menghilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku), krim anti-tato, laser.
Keputusan untuk membuat tato sebaiknya sudah dipikirkan secara matang, karena bentuk seni ini masih sangat sulit untuk dihilangkan. Menghapus tato butuh waktu lama, mahal dan bisa merusak jaringan kulit. Saat membuat tato pun sebenarnya sudah merusak jaringan dan menyebabkan traumatis pada kulit.
Efek samping yang bisa muncul dari pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai. Beberapa korban mulai berjatuhan terkena infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Tinta tato umumnya terbuat dari suspensi partikel yang larut dalam air seperti merkuri, kadmium, timah dan besi yang disuntikkan di bawah kulit untuk membentuk suatu gambar dengan menggunakan jarum. Risiko infeksi juga bisa terjadi saat pembuatan tato karena tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Prof Helen Suh MacIntosh, pakar kesehatan lingkungan dari Harvard University mengatakan beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari proses tato yang tidak steril adalah:
1. Infeksi HIV AIDS
2. Hepatitis B atau C
3. TBC
4. Mycobacterium
5. Sifilis
6. Malaria
7. Lepra.
Beberapa jenis tinta merah untuk membuat tato permanen memang mengandung merkuri dan sebagian lagi mengandung logam berat yang berbeda seperti kadmium atau oksida besi.
Menurut Prof Helen, logam-logam yang terdapat dalam tato yang digunakan pada kulit telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim, jaringan parut, dan juga dapat menyebabkan sensitivitas terhadap merkuri.
Warna lain dari tinta tato standar juga berasal dari logam berat (termasuk timah, antimon, berilium, kromium nikel, kobalt, dan arsen). Sama seperti logam berat pada tinta merah, tinta-tinta ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang.
Untuk itu menurutnya bahan tato harus mencantumkan risiko dari kandungan logam berat, termasuk timbal, arsen, dan lain-lain serta yang banyak dikaitkan dengan kanker dan cacat lahir.
Paparan benda-benda berat itu biasanya muncul bertahun-tahun setelah orang membuat tato. Saat diperiksa dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) misalnya, orang bisa terbakar atau tersengat tato karena logam berat dalam tintanya terpengaruh oleh medan magnet.
Berikut untung ruginya membuat tato permanen :
Kerugian memiliki tato permanen
1. Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3. Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5. Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6. Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20-an tahun, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50-an tahun.
7. Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Keuntungan memiliki tato permanen
1. Tato bisa mengekspresikan pribadi, seni atau pesan yang bermakna bagi sang empunya tubuh.
2. Ada kepuasan tersendiri jika memiliki sesuatu yang berbeda dengan orang lain.
3. Tato bisa menjadi ciri khas dari seseorang.
Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa ‘lukisan’ tersebut akan menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya.
Beberapa teknik menghilangkan tato akhirnya dilakukan seperti dermabrasi (menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas), mengiris kulit, Cryotherapy (menghilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku), krim anti-tato, laser.
Labels:
Fakta
Thanks for reading Miliki Tato dan Untung Ruginya Bagi Tubuh Kamu. Please share...!