Beda dengan anggapan para jirannya bahwa Singapura adalah negeri impian, hasil survei justru menyatakan sebaliknya. Menurut jajak pendapat Gallup Internasional, warga Singapura bukan hanya tanpa emosi, tetapi juga orang paling tak bahagia di dunia.
Dalam survei ini, Gallup mengukur emosi positif di 148 negara pada tahun 2011 menggunakan lima pertanyaan. Responden ditanyai, misalnya, apakah mereka mengalami banyak kepuasan sehari sebelum survei dan apakah mereka merasa dihormati, beristirahat dengan baik, banyak tertawa dan tersenyum, serta melakukan atau belajar sesuatu yang menarik.
Persentase rata-rata di seluruh dunia mengatakan "ya" untuk lima pertanyaan, mencerminkan dunia yang relatif optimis. Amerika Latin muncul sebagai orang yang paling bahagia di dunia. Wilayah ini menduduki delapan dari 10 negara teratas untuk emosi positif di seluruh dunia.
Warga di Panama dan Paraguay adalah yang tertinggi mengalami emosi positif. Di sisi lain, Singapura, Armenia, dan Irak adalah yang paling rendah emosi positifnya.
Warga Singapura dinilai kurang "optimis". Bahkan, lebih dari mereka yang tinggal di tempat-tempat yang dilanda perang, seperti Irak, Armenia, dan Afganistan, tulis hasil survei Gallup. Survei didasarkan pada jajak pendapat dari 1.000 responden di setiap negara 148.
Gallup menemukan bahwa 85 persen orang dewasa di seluruh dunia merasa diperlakukan dengan hormat sepanjang hari, 72 persen tersenyum dan tertawa lebih banyak, 73 persen menjalani hari yang memuaskan, dan 72 persen merasa beristirahat dengan baik.
Mitra peneliti Gallup, Joe Clifton, menyatakan pendapatan yang lebih tinggi tidak selalu berarti kesejahteraan yang lebih tinggi. Ini yang menjelaskan bahwa meskipun Singapura yang menduduki peringkat kelima di dunia dalam hal PDB per kapita. Namun, dalam soal kebahagiaan, mereka masih setara dengan Irak dan Afganistan yang sarat konflik.
Dalam survei ini, Gallup mengukur emosi positif di 148 negara pada tahun 2011 menggunakan lima pertanyaan. Responden ditanyai, misalnya, apakah mereka mengalami banyak kepuasan sehari sebelum survei dan apakah mereka merasa dihormati, beristirahat dengan baik, banyak tertawa dan tersenyum, serta melakukan atau belajar sesuatu yang menarik.
Persentase rata-rata di seluruh dunia mengatakan "ya" untuk lima pertanyaan, mencerminkan dunia yang relatif optimis. Amerika Latin muncul sebagai orang yang paling bahagia di dunia. Wilayah ini menduduki delapan dari 10 negara teratas untuk emosi positif di seluruh dunia.
Warga di Panama dan Paraguay adalah yang tertinggi mengalami emosi positif. Di sisi lain, Singapura, Armenia, dan Irak adalah yang paling rendah emosi positifnya.
Warga Singapura dinilai kurang "optimis". Bahkan, lebih dari mereka yang tinggal di tempat-tempat yang dilanda perang, seperti Irak, Armenia, dan Afganistan, tulis hasil survei Gallup. Survei didasarkan pada jajak pendapat dari 1.000 responden di setiap negara 148.
Gallup menemukan bahwa 85 persen orang dewasa di seluruh dunia merasa diperlakukan dengan hormat sepanjang hari, 72 persen tersenyum dan tertawa lebih banyak, 73 persen menjalani hari yang memuaskan, dan 72 persen merasa beristirahat dengan baik.
Mitra peneliti Gallup, Joe Clifton, menyatakan pendapatan yang lebih tinggi tidak selalu berarti kesejahteraan yang lebih tinggi. Ini yang menjelaskan bahwa meskipun Singapura yang menduduki peringkat kelima di dunia dalam hal PDB per kapita. Namun, dalam soal kebahagiaan, mereka masih setara dengan Irak dan Afganistan yang sarat konflik.
Labels:
Fakta
Thanks for reading Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia. Please share...!