Kent, Jika di usia 50 tahun ke atas biasanya orang-orang lebih suka menikmati waktu istirahat di rumah, maka tidak bagi Mimi Anderson (52). Ia justru tengah menyiapkan diri untuk mengikuti program donasi dengan berlari sejauh 2.350 km keliling Afrika Selatan selama 32 hari.
Proyek donasi yang diberi nama 'Freedom Runners' ini direncanakan Mimi dua tahun lalu. Ia ingin menggunakan hobinya berlari untuk mengumpulkan donasi pendidikan kesehatan tentang menstruasi pada anak-anak gadis di Afrika Selatan. Berawal dari ide iseng, program ini justru mendapat banyak dukungan. Salah satunya dari salah seorang pelari asal Australia, Samantha Gash (29).
Dikutip dari situs resminya, www.freedomrunners.org, Kamis (14/8/2014), rencananya pada tanggal 25 September sampai 26 Oktober 2014 nanti keduanya akan berlari menempuh rute Afrika Selatan sejauh 2.350 km. "Rute ini akan ditempuh selama 32 hari dan kami berencana berlari rata-rata 80 km per hari," tulis Samantha.
Jauhnya jarak yang ditempuh membuat program ini tentu menuntut kondisi fisik yang prima dari keduanya. Mimi sendiri sebelumnya memang sudah sering berlari jarak jauh. Setelah sempat mengidap anoreksia selama lebih kurang 15 tahun, nenek dari dua orang cucu ini menemukan bahwa berlari adalah passion-nya dan ia ingin berbuat lebih banyak dari hobinya tersebut.
"Saya selalu mencari rute yang ekstrem. Saya pernah berlari di Gurun Sahara, di Himalaya, di hutan Peru serta di Arktik, Kutub Utara," tulis Mimi dalam situs pribadinya, www.marvellousmimi.com.
Mimi dan Samantha menargetkan akan terkumpul donasi sekitar Rp 555 juta. Dana ini akan digunakan untuk mendirikan sebuah perusahaan berbasis sosial di provinsi Free State, Afrika Selatan. Perusahaan ini akan mempekerjakan wanita-wanita Afrika Selatan untuk memproduksi produk-produk kewanitaan, salah satunya pembalut, yang nantinya akan didistribusikan dengan harga rendah untuk sekitar 1.500 remaja putri.
Mimi dan Samantha merasa produksi produk-produk khusus kewanitaan di daerah tersebut masih kurang diperhatikan. Selain itu, stigma sosial terhadap menstruasi telah menjadi penghalang bagi anak perempuan di Afrika Selatan untuk bersekolah dan menerima pendidikan.
Labels:
Inspiratif
Thanks for reading Nenek Paling Lincah Sedunia, 52 Tahun Masih Lari 2.350 Km. Please share...!