Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis beberapa kota termacet atau lalu lintas terpadat di Indonesia. Peringkat teratas ditempati Kota Bogor, Jawa Barat.
Kapuslitbang Darat dan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Yugi Hartiman mengatakan, Jakarta adalah satu di antara beberapa kota yang lalu lintasnya membutuhkan perhatian lebih.
"Kota yang perlu lalu lintasnya perlu mendapat perhatian seperti itu," kata Yugi ditemui di diskusi mengenai ERP di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (21/10/014).
Dari data Direktorat BTSP Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, rata-rata kecepatan kendaraan di Jakarta berkisar di angka 10-20 km per jam. Sedangkan volume per kapasitas (v/c) rationya mencapai 0,85%.
VC ratio adalah volume to capacity ratio, artinya, volume kendaraan sudah mendekati kapasitas jalan yang ada. Lalu lintas dalam kondisi krusial jika VC ratio mencapai di atas 0,70%, maka kondisinya makin padat/macet.
"Kecepatan rendah karena memang kapasitas jalannya belum bisa memenuhi volume lalin yang berjaan itu," tuturnya.
Selain Jakarta, kota-kota penyangga ibukota seperti Bekasi, Depok, Tangerang juga kondisi lalu lintasnya sudah mengkhawatirkan. Juga di Sulawesi seperti Makassar, dan Sumatera seperti Palembang dan Medan.
Berikut daftar kota dengan lalu lintas termacet di Indonesia:
Bogor (15,32 km/jam) VC ratio 0,86
DKI Jakarta (10-20 km/jam) Vc Ratio 0,85
Bandung (14,3 km/jam) VC ratio 0,85
Surabaya (21 km/jam) VC ratio 0,83
Depok (21,4 km/jam) VC ratio 0,83
Bekasi (21,86 km/m) Vc Ratio 0,83
Tangerang (22 km/jam) VC Ratio 0,82
Medan (23,4 km/jam) VC ratio 0,76
Makassar (24,06 km/jam) VC Ratio 0,73
Semarang (27 km/jam) VC Ratio 0,72
Palembang (28,54 km/jam) VC ratio 0,61
Kapuslitbang Darat dan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Yugi Hartiman mengatakan, Jakarta adalah satu di antara beberapa kota yang lalu lintasnya membutuhkan perhatian lebih.
"Kota yang perlu lalu lintasnya perlu mendapat perhatian seperti itu," kata Yugi ditemui di diskusi mengenai ERP di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (21/10/014).
Dari data Direktorat BTSP Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, rata-rata kecepatan kendaraan di Jakarta berkisar di angka 10-20 km per jam. Sedangkan volume per kapasitas (v/c) rationya mencapai 0,85%.
VC ratio adalah volume to capacity ratio, artinya, volume kendaraan sudah mendekati kapasitas jalan yang ada. Lalu lintas dalam kondisi krusial jika VC ratio mencapai di atas 0,70%, maka kondisinya makin padat/macet.
"Kecepatan rendah karena memang kapasitas jalannya belum bisa memenuhi volume lalin yang berjaan itu," tuturnya.
Selain Jakarta, kota-kota penyangga ibukota seperti Bekasi, Depok, Tangerang juga kondisi lalu lintasnya sudah mengkhawatirkan. Juga di Sulawesi seperti Makassar, dan Sumatera seperti Palembang dan Medan.
Berikut daftar kota dengan lalu lintas termacet di Indonesia:
Bogor (15,32 km/jam) VC ratio 0,86
DKI Jakarta (10-20 km/jam) Vc Ratio 0,85
Bandung (14,3 km/jam) VC ratio 0,85
Surabaya (21 km/jam) VC ratio 0,83
Depok (21,4 km/jam) VC ratio 0,83
Bekasi (21,86 km/m) Vc Ratio 0,83
Tangerang (22 km/jam) VC Ratio 0,82
Medan (23,4 km/jam) VC ratio 0,76
Makassar (24,06 km/jam) VC Ratio 0,73
Semarang (27 km/jam) VC Ratio 0,72
Palembang (28,54 km/jam) VC ratio 0,61
Labels:
Fakta
Thanks for reading Kota Paling Macet di Indonesia. Please share...!