Polisi Italia menangkap seorang perawat bernama Daniela Poggiali karena diduga membunuh 38 pasiennya dengan cara menyuntik mati mereka. Saat diinterogasi polisi, wanita 42 tahun itu mengaku melakukan aksi kejamnya itu karena pasien yang menjadi korbannya terlalu "menganggu" dia.
Dilaporkan oleh Syndey Morning Herald, Selasa, 14 Oktober 2014, kasus ini terungkap setelah Poggiali mengunggah fotoselfie-nya dengan jempol terangkat di dekat pasien yang baru saja meninggal. Pasien itu adalah Rosa Calderoni, 78 tahun, yang diduga meninggal akibat suntikan kalium.
Dari investigasi kematian Calderoni, polisi menemukan lebih dari 30 kasus lain yang diduga terkait dengan Poggiali. Saat ditangkap beberapa hari lalu, wanita asal Lugo ini sama sekali tidak terlihat cemas.
"Sebenarnya dia adalah orang yang sangat disiplin dan bersemangat saat bekerja. Saya tidak menyangka hal ini terjadi," kata salah satu rekan Poggiali.
Rekan Poggiali lainnya mengaku pernah melihat koleganya itu memberikan obat pencahar dengan dosis tinggi kepada seorang pasien. Menurut perawat itu, Poggiali sengaja melakukannya untuk menyusahkan rekannya yang akan bertugas pada jam kerja berikutnya.
Dilaporkan oleh Syndey Morning Herald, Selasa, 14 Oktober 2014, kasus ini terungkap setelah Poggiali mengunggah fotoselfie-nya dengan jempol terangkat di dekat pasien yang baru saja meninggal. Pasien itu adalah Rosa Calderoni, 78 tahun, yang diduga meninggal akibat suntikan kalium.
Dari investigasi kematian Calderoni, polisi menemukan lebih dari 30 kasus lain yang diduga terkait dengan Poggiali. Saat ditangkap beberapa hari lalu, wanita asal Lugo ini sama sekali tidak terlihat cemas.
"Sebenarnya dia adalah orang yang sangat disiplin dan bersemangat saat bekerja. Saya tidak menyangka hal ini terjadi," kata salah satu rekan Poggiali.
Rekan Poggiali lainnya mengaku pernah melihat koleganya itu memberikan obat pencahar dengan dosis tinggi kepada seorang pasien. Menurut perawat itu, Poggiali sengaja melakukannya untuk menyusahkan rekannya yang akan bertugas pada jam kerja berikutnya.
Labels:
Buruk
Thanks for reading Suster Paling Sadis. Please share...!
