Masjid Biru di Istanbul, Turki bukanlah satu-satunya masjid biru di dunia. Penyebutan 'biru' merujuk pada warna bangunan atau relief-relief masjid yang berwarna biru.
Berikut tiga masjid biru yang paling indah di dunia dan menjadi salah satu tujuan wisata favorit di dunia. Khususnya dari kalangan masyarakat Muslim:
1. Masjid Sultan Ahmed, Turki
Masjid Sultan Ahmed atau yang dalam bahasa Turki disebut Sultanahmet Camii ini juga dikenal sebagai Masjid Biru. Dijuluki Masjid Biru karena interior masjidnya didominasi warna biru. Namun karena warna tersebut bukan bagian dari dekorasi asli masjid, cat tersebut akhirnya dihilangkan. Meski sekarang interior masjid tidak lagi berwarna biru nama Masjid Biru tetap melekat pada masjid yang berada di Kota Istanbul ini. Istanbul merupakan ibu kota Kesultanan Ustmaniyah pada 1453-1923. Masjid Biru ini sendiri baru dibangun pada tahun 1609-1616 di masa pemerintahan Sultan Ahmed I. Nama Sultan ini kemudian ditabalkan sebagai nama masjid. Sebelum tahun 1453 kawasan ini merupakan pusat Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. Lokasinya berada tak jauh dari situs kuni Hippodrome dan Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci atau Hagia Sophia yang berhasil direbut Kerajaan Ottoman dan megalihkan fungsinya menjadi masjid. Sekarang Masjid Hagia Sophia telah menjadi museum. Tinggi masjid ini sekitar 43 meter dengan gaya arsitektur Utsmaiyah atau arsitektur Islam yang khas. Arsitek di balik kemegahan masjid ini adalah Sedefkar Mehmed Agha yang lahir pada tahun 1540 dan meninggal dunia setahun setelah masjid ini rampung pada 1617. Sepintas ada kemiripan antara Masjid Biru dengan Hagia Sophia, Sultan Ahmed sengaja membangun masjid ini untuk menandingi Hagia Sopia yang dibangun Constantin I. Detil arsitektur Masjid Biru sangat apik dengan enam menara masing-masing tiga di sisi kiri dan tiga di sisi kanan. Di tengah-tengah terdapat satu kubah raksasa berdiameter 23,5 meter. Kolom betonnya berdiameter lima meter. Kabarnya keenam menara yang dimiliki Masjid Biru menyerupai menara di Masjidil Haram di Mekkah. Hal ini membuat Sultan Ahmet mendapat kritikan tajam di masa itu. Ia akhirnya menyumbangkan biaya untuk pembangunan menara ketujuh di Masjidil Haram. Sebuah rantai besi berat yang dipasang di pintu gerbang masjid sebelah barat juga mempunyai nilai historis yang begitu kuat. Di masa lalu, hanya Sultan yang boleh masuk ke halaman masjid dengan menunggang kuda. Ketika hendak melintas dan melewati rantai Sultan harus menunduk agar kepalanya tidak menyentuh rantai. Ini dimaksudkan sebagai simbol kerendahan hati seorang penguasa di hadapan Sang Pencipta.
2. Masjid Biru Yerevan, Armenia
Kota Yerevan di Armenia juga memiliki sebuah Masjid Biru yang Indah. Masjid ini adalah sebuah masjid jamik yang berada di Kota Yerevan namun ukurannya sangat luas. Sering juga disebut sebagai Masjid Husein Ali. Armenia merupakan sebuah negara yang berada di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia dan masih berada di wilayah Benua Asia. Namun sama halnya dengan Turki, negara ini juga menginginkan agar bisa menjadi bagian dari Uni Eropa. Masjid Biru Yerevan memiliki usia yang sangat tua, dibangun pada 1766 di masa pemerintahan Husein Ali. Pola arsitekturnya bergaya Azerbaijan dan memiliki lebar 66 meter dengan panjang 97,2 meter. Saat Armenia berada di bawah penguasaan Uni Soviet yang sekuler, Masjid Biru Yerevan sempat menghentikan aktivitasnya sebagai pusat ibadah. Masjid ini pun sempat beralih fungsi menjadi Museum Yerevan. Masjid ini salah satu dari delapan masjid yang ada di wilayah ini sebelum terjadinya Sovietisasi. Namun setelah Armenia merdeka dari Uni Soviet dengan bantuan Pemerintah Iran, masjid ini kembali menjadi tempat ibadah kaum muslim. Masjid ini terdiri dari empat menara setinggi 24 meter. Tiga di antaranya dirubuhkan pada 1952.
3. Masjid Biru Mazar-i-Sharif, Afghanistan
Masjid ini berada di Mazar i Sharif, salah satu kota terbesar di Afghanistan yang dihuni sekitar 300.600 penduduk. Di wilayah ini penduduknya beragama Islam yang terbagi menjadi Sunni dan Syiah. Masjid Biru merupakan salah satu masjid terbesar di Afghanistan yang ramai dikunjungi wisatawan. Konon Khilafah keempat Saidina Ali bin Abi Thalib kabarnya dimakamkan di sini. Namun para sejarawan Muslim menampik hal tersebut, tidak mungkin jenazah Ali bin Abi Thalib di tanah Arab dipindahkan ke Afghanistan yang berada di wilayah Asia Selatan.
Labels:
Bangunan
Thanks for reading 3 Masjid Biru Paling Indah di Dunia. Please share...!