Bagaimana dengan desa yang seluruh perempuannya memiliki rambut yang panjangnya hampir dua meter? Ya, Anda memang tidak sedang bermimpi. Sebab desa-desa unik tersebut memang benar-benar nyata adanya dan dapat Anda temui di beberapa kawasan di dunia. Penasaran dengan ceritanya? Langsung simak ulasannya berikut ini:
1. Giethoorn (Belanda)
Ternyata di zaman modern seperti sekarang ini, masih ada sebuah desa yang tidak menggunakan kendaraan bermotor. Ya, Anda dapat menemui desa “alam” tersebut di Belanda. Sebuah desa bernama Giethoorn masih bisa menjaga keasriannya dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor hingga saat ini.
Setiap hari, penduduk Giethoorn menggunakan perahu, kano atau sepeda untuk alat transportasinya. Karena itu desa tersebut menjadi desa yang paling bebas dari polusi di dunia. Kebiasaan “tak biasa” penduduk Giethoorn ini tak membuatnya menjadi bahan ejekan manusia seantero dunia. Namun kebiasaan tersebut yang justru membuat wisatawan dunia merasa takjub. Lebih menakjubkan lagi, karena desa yang mendapat julukan “Venesia dari Belanda” ini adalah sebuah desa modern yang sengaja dibuat mengapung di atas air.
Di Giethoorn, Anda dapat menemui air jernih yang dilengkapi dengan landscape kiri-kanan yang berhiaskan pohon rindang. Giethoorn pun menjadi salah satu wisata populer di Negara Kincir Angin ini. Kesibukan penduduk atau wisatawan dapat Anda lihat di atas kanal dengan kano atau perahu yang mereka dayung. Di setiap rumah, Anda akan melihat tangga yang mengarah langsung ke kanal atau jembatan kayu yang menghubungkan setiap rumah dengan daratan.
2. Dwarf Empire (China)
Dwarf? Pasti hal pertama yang ada dalam pikiran Anda adalah “apakah ini benar-benar desa kurcaci?” Ya, Anda benar. Ternyata, desa kurcaci tak hanya bisa kita temui dalam trilogi The Lord of The Rings. Sebab dalam kehidupan nyata, desa kurcaci benar-benar ada hingga kini. Dwarf Empire merupakan julukan umum untuk desa ini. Dwarf Empire adalah sebuah desa yang terletak di Bukit Xishan, pinggiran Kota Kunming, Yunnan, China. Dwarf Empire dihuni oleh kurang lebih 100 manusia kerdil.
Keunikan desa ini tak hanya terletak dari seluruh penduduknya yang bertubuh kerdil, namun desa ini bertambah unik karena semua pernak-pernik yang di dalamnya juga berukuran mini. Mulai dari rumah jamur, rumah yang memiliki warna-warna lucu, serta beberapa fasilitas yang juga berukuran mini. Bahkan sering kali, fasilitas-fasilitas tersebut langsung mengundang tawa wisatawan yang datang berkunjung ke Dwarf Empire.
Sekitar 100 manusia kerdil ini kini telah menjadi bagian dalam kekaisaran yang dikenal dengan nama Dwarf Empire. Layaknya kerajaan yang sesungguhnya, mereka juga memiliki kaisar, permaisuri, dan putri. Dalam dua hari sekali, penduduk Dwarf Empire akan memberikan suguhan unik untuk menarik minat dan tawa para wisatawan yang mengunjungi desa mereka. Jadi, mereka akan menggunakan kostum yang menunjukkan beberapa profesi mereka. Lucunya, ada yang menggunakan baju ala peri, kaisar, putri, pengusaha, dan lainnya. Benar-benar dunia dongeng yang terpampang nyata.
3. Huangluo (China)
Sekilas, Huangluo tak memiliki perbedaan dengan desa-desa lainnya. Namun jika Anda perhatikan dengan detail, desa yang terletak di sebelah barat laut Guangzhou, China ini menyimpan sesuatu yang tak biasa. Saat Anda mengunjungi Huangluo pada musim panas dan gugur, maka Anda akan menemukan jawabannya.
Jadi, saat musim panas dan gugur, Anda dapat melihat 120 perempuan (yang merupakan penduduk Huangluo) yang menjadikan rambut mereka sebagai daya tarik untuk wisatawan. Ya, wanita-wanita desa ini memiliki rambut dengan panjang yang tidak wajar. Perempuan-perempuan Huangluo memiliki rambut yang rata-rata panjangnya mencapai 1,7 meter. Bahkan ada seorang perempuan yang memiliki rambut terpanjang, yaitu 2,1 meter. Prosesi mencuci rambut di sungai menjadi pemandangan yang sangat menarik bagi para wisatawan.
Perempuan Huangluo selalu mengikat atau menyanggul rambut mereka. Mereka memiliki kepercayaan jika rambut yang terurai itu tak boleh terlihat oleh laki-laki kecuali suami dan anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman, kepercayaan ini mulai luntur. Huangluo memang sangat unik. Sebab kepercayaan dan masyarakatnya mulai terkenal hingga ke penjuru dunia. Saking uniknya, Huanglo justru lebih dikenal dengan nama Desa Rambut. Tidak hanya keindahan alam dan panoramanya saja yang bisa Anda dapatkan di sini. Kepercayaan serta perilaku penduduknya pun bisa menjadi sebuah hal yang sangat unik, hingga menjadi nilai lebih untuk orang-orang di seantero dunia.
Ternyata di zaman modern seperti sekarang ini, masih ada sebuah desa yang tidak menggunakan kendaraan bermotor. Ya, Anda dapat menemui desa “alam” tersebut di Belanda. Sebuah desa bernama Giethoorn masih bisa menjaga keasriannya dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor hingga saat ini.
Setiap hari, penduduk Giethoorn menggunakan perahu, kano atau sepeda untuk alat transportasinya. Karena itu desa tersebut menjadi desa yang paling bebas dari polusi di dunia. Kebiasaan “tak biasa” penduduk Giethoorn ini tak membuatnya menjadi bahan ejekan manusia seantero dunia. Namun kebiasaan tersebut yang justru membuat wisatawan dunia merasa takjub. Lebih menakjubkan lagi, karena desa yang mendapat julukan “Venesia dari Belanda” ini adalah sebuah desa modern yang sengaja dibuat mengapung di atas air.
Di Giethoorn, Anda dapat menemui air jernih yang dilengkapi dengan landscape kiri-kanan yang berhiaskan pohon rindang. Giethoorn pun menjadi salah satu wisata populer di Negara Kincir Angin ini. Kesibukan penduduk atau wisatawan dapat Anda lihat di atas kanal dengan kano atau perahu yang mereka dayung. Di setiap rumah, Anda akan melihat tangga yang mengarah langsung ke kanal atau jembatan kayu yang menghubungkan setiap rumah dengan daratan.
2. Dwarf Empire (China)
Dwarf? Pasti hal pertama yang ada dalam pikiran Anda adalah “apakah ini benar-benar desa kurcaci?” Ya, Anda benar. Ternyata, desa kurcaci tak hanya bisa kita temui dalam trilogi The Lord of The Rings. Sebab dalam kehidupan nyata, desa kurcaci benar-benar ada hingga kini. Dwarf Empire merupakan julukan umum untuk desa ini. Dwarf Empire adalah sebuah desa yang terletak di Bukit Xishan, pinggiran Kota Kunming, Yunnan, China. Dwarf Empire dihuni oleh kurang lebih 100 manusia kerdil.
Keunikan desa ini tak hanya terletak dari seluruh penduduknya yang bertubuh kerdil, namun desa ini bertambah unik karena semua pernak-pernik yang di dalamnya juga berukuran mini. Mulai dari rumah jamur, rumah yang memiliki warna-warna lucu, serta beberapa fasilitas yang juga berukuran mini. Bahkan sering kali, fasilitas-fasilitas tersebut langsung mengundang tawa wisatawan yang datang berkunjung ke Dwarf Empire.
Sekitar 100 manusia kerdil ini kini telah menjadi bagian dalam kekaisaran yang dikenal dengan nama Dwarf Empire. Layaknya kerajaan yang sesungguhnya, mereka juga memiliki kaisar, permaisuri, dan putri. Dalam dua hari sekali, penduduk Dwarf Empire akan memberikan suguhan unik untuk menarik minat dan tawa para wisatawan yang mengunjungi desa mereka. Jadi, mereka akan menggunakan kostum yang menunjukkan beberapa profesi mereka. Lucunya, ada yang menggunakan baju ala peri, kaisar, putri, pengusaha, dan lainnya. Benar-benar dunia dongeng yang terpampang nyata.
3. Huangluo (China)
Sekilas, Huangluo tak memiliki perbedaan dengan desa-desa lainnya. Namun jika Anda perhatikan dengan detail, desa yang terletak di sebelah barat laut Guangzhou, China ini menyimpan sesuatu yang tak biasa. Saat Anda mengunjungi Huangluo pada musim panas dan gugur, maka Anda akan menemukan jawabannya.
Jadi, saat musim panas dan gugur, Anda dapat melihat 120 perempuan (yang merupakan penduduk Huangluo) yang menjadikan rambut mereka sebagai daya tarik untuk wisatawan. Ya, wanita-wanita desa ini memiliki rambut dengan panjang yang tidak wajar. Perempuan-perempuan Huangluo memiliki rambut yang rata-rata panjangnya mencapai 1,7 meter. Bahkan ada seorang perempuan yang memiliki rambut terpanjang, yaitu 2,1 meter. Prosesi mencuci rambut di sungai menjadi pemandangan yang sangat menarik bagi para wisatawan.
Perempuan Huangluo selalu mengikat atau menyanggul rambut mereka. Mereka memiliki kepercayaan jika rambut yang terurai itu tak boleh terlihat oleh laki-laki kecuali suami dan anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman, kepercayaan ini mulai luntur. Huangluo memang sangat unik. Sebab kepercayaan dan masyarakatnya mulai terkenal hingga ke penjuru dunia. Saking uniknya, Huanglo justru lebih dikenal dengan nama Desa Rambut. Tidak hanya keindahan alam dan panoramanya saja yang bisa Anda dapatkan di sini. Kepercayaan serta perilaku penduduknya pun bisa menjadi sebuah hal yang sangat unik, hingga menjadi nilai lebih untuk orang-orang di seantero dunia.
