Penasaran apa saja 7 penelitian mahal di dunia yang bisa Membuat Indonesia Bangkrut? Berikut beberapa cuplikan tentang penelitian paing mahal di dunia.
Yang Pertama yaitu IBM
Salah satu produsen komputer terbesar di dunia, berhasil menciptakan sebuah komputer super berbekal kecerdasan buatan bernama Watson. Menurut IBM, Watson bisa mendiagnosa penyakit yang diderita manusia.Total uang yang dihabiskan untuk komputer super Watson tercatat Rp 23 triliun lebih. Untungnya, komputer Watson dijual dengan harga jauh lebih murah, 'hanya' Rp 39 miliar.Wah kira-kira unang sebanyak itu kalau di Indonesia buat beli apa ya? hehe.
Yang kedua adalah Pembangunan Konduktor Raksasa
Konduktor ini digunakan untuk menemukan partikel Tuhan atau Higgs Boson, Pemerintah Amerika merogok kocek dan menghabiskan sekitar Rp 26 triliun untuk menciptakan konduktor raksasa 'Super Collider'.Super Collider adalah bangunan raksasa yang dipakai untuk menembakkan dan menabrakkan partikel dengan kecepatan super tinggi agar terpecah ke bagian terkecil, lebih kecil dari atom.Sayangnya, penelitian yang dilakukan di Texas ini dihentikan karena dirasa terlalu mahal dan belum bisa menemukan partikel Tuhan.
Konduktor ini digunakan untuk menemukan partikel Tuhan atau Higgs Boson, Pemerintah Amerika merogok kocek dan menghabiskan sekitar Rp 26 triliun untuk menciptakan konduktor raksasa 'Super Collider'.Super Collider adalah bangunan raksasa yang dipakai untuk menembakkan dan menabrakkan partikel dengan kecepatan super tinggi agar terpecah ke bagian terkecil, lebih kecil dari atom.Sayangnya, penelitian yang dilakukan di Texas ini dihentikan karena dirasa terlalu mahal dan belum bisa menemukan partikel Tuhan.
Yang ketiga adalah Pembangunan Energi Listrik
Pemerintah dunia bercita-cita menciptakan alat untuk menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dengan kapasitas besar, dan jawabannya adalah International Fusion Experiment (IFE).
Pemerintah Amerika, Uni Eropa, China, India, Jepang, Rusia dan Korea Selatan patungan dalam penelitian ini. Tidak tanggung-tanggung, untuk menciptakan generator fusi plasma terbesar di dunia itu, dana patungan awal yang bakal dihabiskan mencapai Rp 31 triliun! Sementara dana akhir penelitian bisa mencapai angka Rp 166 triliun.
Saat selesai di tahun 2020 nanti, IFE diharapkan mampu melipatgandakan enegi 50 megawatt menjadi 500 megawatt.
Pemerintah dunia bercita-cita menciptakan alat untuk menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dengan kapasitas besar, dan jawabannya adalah International Fusion Experiment (IFE).
Pemerintah Amerika, Uni Eropa, China, India, Jepang, Rusia dan Korea Selatan patungan dalam penelitian ini. Tidak tanggung-tanggung, untuk menciptakan generator fusi plasma terbesar di dunia itu, dana patungan awal yang bakal dihabiskan mencapai Rp 31 triliun! Sementara dana akhir penelitian bisa mencapai angka Rp 166 triliun.
Saat selesai di tahun 2020 nanti, IFE diharapkan mampu melipatgandakan enegi 50 megawatt menjadi 500 megawatt.
Yang keempat adalalah Penelitian planet Mars
Penelitian planet Mars ternyata juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk mengembangkan dan menjalankan kendaraan penelitian Mars atau yang dikenal sebagai 'Curiosity'.Robot penjelajah Mars yang mendarat di Mars tahun 2012 itu setidaknya sudah memakan dana tak kurang dari Rp 32,5 triliun.Untuk gambaran saja, untuk mengumpulkan dana sebesar itu, setidaknya satu orang warga Amerika harus menyumbang Rp 100 ribu.
Penelitian planet Mars ternyata juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk mengembangkan dan menjalankan kendaraan penelitian Mars atau yang dikenal sebagai 'Curiosity'.Robot penjelajah Mars yang mendarat di Mars tahun 2012 itu setidaknya sudah memakan dana tak kurang dari Rp 32,5 triliun.Untuk gambaran saja, untuk mengumpulkan dana sebesar itu, setidaknya satu orang warga Amerika harus menyumbang Rp 100 ribu.
Yang kelima yaitu Penetian Penyakit Kanker
Wah pengen tahu berapa banyak unang yang dikeluarkan? Percaya atau tidak penelitian kanker di seluruh dunia bisa menghabiskan Rp 63,5 triliun. Menurut National Cancer Institute, uang sebanyak itu dipakai untuk meneliti obat dan penanganan semua jenis kanker.
Yang keenam adalah Pembangunan Mesin Konduktor
Large Hadron Collider.Berbeda dengan nasib Super Collider di Amerika, Large Hadron Collider bisa dikatakan sebagai konduktor raksasa yang berhasil dibangun oleh manusia. Tujuan dibangunnya alat ini masih tetap sama, menemukan partikel awal yang ada di setiap benda atau partikel Tuhan.Large Hadron Collider sendiri berbentuk seperti cincin magnet dengan keliling 27 kilometer dan terletak di Swiss. Proyek pembuatan alat ini memakan dana tak kurang dari Rp 129 triliun! Ilmuwan berharap bisa mengetahui asal usul terbentuknya alam semesta lewat fenomena 'Big Bang' berbekal pengetahuan tentang partikel Tuhan.
Large Hadron Collider.Berbeda dengan nasib Super Collider di Amerika, Large Hadron Collider bisa dikatakan sebagai konduktor raksasa yang berhasil dibangun oleh manusia. Tujuan dibangunnya alat ini masih tetap sama, menemukan partikel awal yang ada di setiap benda atau partikel Tuhan.Large Hadron Collider sendiri berbentuk seperti cincin magnet dengan keliling 27 kilometer dan terletak di Swiss. Proyek pembuatan alat ini memakan dana tak kurang dari Rp 129 triliun! Ilmuwan berharap bisa mengetahui asal usul terbentuknya alam semesta lewat fenomena 'Big Bang' berbekal pengetahuan tentang partikel Tuhan.
Yang ketujuh yaitu Penelitian yang menghabiskan dana terbesar sepanjang masa adalah pembuatan stasiun luar angkasa ISS (International Space Station). Pembangunan ISS yang sudah dimulai sejak tahun 1998 dan selesai tahun 2000an itu menelan dana Rp 1949 triliun! Angka itu mendekati APBN Indonesia tahun 2015 yang mencapai Rp 2000 triliunan.Para astronot dari Amerika dan Rusia secara bergantian mengunjungi ISS untuk melakukan penelitian di luar angkasa. Bisa dikatakan bila ISS adalah laboratorium paling mahal di dunia.
Wah mahal semua ya penelitiannya, menurut teman-teman Indonesia kalau pemerintahannya benar-benar bertanggung jawab apakah bisa seperti itu? mungkin bisa ya. Kita doakan saja supaya yang dibangku atas sana sadar akan pengetahuan yang harus dikembangkan, bukan keegoisan diri sendiri. Terimakah sudah membaca artikel ini.
Wah mahal semua ya penelitiannya, menurut teman-teman Indonesia kalau pemerintahannya benar-benar bertanggung jawab apakah bisa seperti itu? mungkin bisa ya. Kita doakan saja supaya yang dibangku atas sana sadar akan pengetahuan yang harus dikembangkan, bukan keegoisan diri sendiri. Terimakah sudah membaca artikel ini.