Para pelajar memang bisa begitu kreatif dalam urusan menyimpan kertas contekan. Yang lebih parah adalah jika guru sekolah memberikan kunci jawaban saat ujian. Itu pernah terjadi di Indonesia.
Beragam kisah mencontek berikut ini tidak seharusnya dicontoh.
Beragam kisah mencontek berikut ini tidak seharusnya dicontoh.
Murid perempuan di Provinsi Jilin, China dilarang memakai kutang selama ujian. Ini lantaran kutang sering digunakan dalam aksi mencontek.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (7/7), murid masuk ke kelas demi mengikuti ujian diperiksa dengan alat pendeteksi logam. Alat ini berbunyi saat ada benda logam, termasuk kutang berkawat, dan ponsel bisa juga untuk berbuat kecurangan. Mereka terkena pemeriksaan tidak diizinkan ikut ujian.
Para murid yang ditubuhnya ditanam logam seperti alat sambung anggota tubuh harus membawa surat dokter.
Para guru menyarankan murid-muridnya untuk tidak mengenakan apapun dari logam. Mereka dianjurkan memakai celana karet dibanding jins, selain itu penggunaan kutang tanpa kawat diperbolehkan namun jarang sekali perempuan China memakainya.
Tahun lalu polisi menahan sekitar 1.500 murid ketahuan nyontek dan mencuri kertas ujian.
Para orang tua murid mengaku kaget dengan peraturan ini. Menurut mereka ini tidak masuk akal dan malah membuat anak-anaknya tambah frustasi menghadapi ujian.
2. Pelajar China Gunakan Gadget James Bond Saat Ujian
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (7/7), murid masuk ke kelas demi mengikuti ujian diperiksa dengan alat pendeteksi logam. Alat ini berbunyi saat ada benda logam, termasuk kutang berkawat, dan ponsel bisa juga untuk berbuat kecurangan. Mereka terkena pemeriksaan tidak diizinkan ikut ujian.
Para murid yang ditubuhnya ditanam logam seperti alat sambung anggota tubuh harus membawa surat dokter.
Para guru menyarankan murid-muridnya untuk tidak mengenakan apapun dari logam. Mereka dianjurkan memakai celana karet dibanding jins, selain itu penggunaan kutang tanpa kawat diperbolehkan namun jarang sekali perempuan China memakainya.
Tahun lalu polisi menahan sekitar 1.500 murid ketahuan nyontek dan mencuri kertas ujian.
Para orang tua murid mengaku kaget dengan peraturan ini. Menurut mereka ini tidak masuk akal dan malah membuat anak-anaknya tambah frustasi menghadapi ujian.
2. Pelajar China Gunakan Gadget James Bond Saat Ujian
Ketakutan akan hukuman dari orang tua ketika gagal ujian telah membuat sebagian pelajar di China gelap mata. Untuk mendapatkan nilai memuaskan, mereka menggunakan alat-alat canggih untuk menyontek saat ujian berlangsung.
Minggu lalu, pemerintah China telah 'memamerkan' alat-alat buatan siswanya yang dipergunakan untuk berhubungan dengan 'dunia luar' ketika menghadapi 'Gaokao' atau ujian masuk universitas di Negeri Tirai Bambu itu, Daily Mail (13/6).
Pejabat keamanan di provinsi Jinlin, Jiangsu, dan Guangdong mengungkapkan jika terdapat siswa yang menggunakan rompi yang dilengkapi oleh radio untuk melancarkan aksi contekan tersebut.
Parahnya, siswa-siswa tersebut memakai sebuah pulpen yang dilengkapi dengan kamera tersembunyi untuk mengambil gambar soal ujian, layaknya agen mata-mata '007' James Bond. Lantas mereka mengirimnya lewat rompi atau kaos dalam yang telah diberi teknologi radio lewat suatu ponsel ke 'penerima' yang juga bertugas mengerjakan soal-soal tersebut.
Setelah soal berhasil didapat, si 'penerima' pun langsung mengirimkan balik jawaban melalui ponsel yang telah disembunyikan oleh peserta ujian. Hebatnya, terdapat pula kunci jawaban yang berupa pembahasan lisan yang bisa disambungkan ke earphone mini tersembunyi di telinga mereka untuk dapat didengar secara langsung.
Kejadian ini terungkap setelah polisi di provinsi Hubei, Shandong, dan Hebei yang menangkap beberapa kelompok yang dicurigai membantu siswa melakukan contekan masal tersebut.
Ujian 'Gaokao' yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Juni kemarin menjadi rebutan 9,5 juta siswa dari seluruh daratan China.
China sendiri terkenal sangat menghargai pendidikan, sehingga banyak orang tua yang rela mengirim anaknya ke sekolah-sekolah terbaik, walau jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer tiap harinya. Oleh karena itu, kegagalan ketika ujian dianggap akan sangat menyakitkan dan berujung pada hukuman keras.
Minggu lalu, pemerintah China telah 'memamerkan' alat-alat buatan siswanya yang dipergunakan untuk berhubungan dengan 'dunia luar' ketika menghadapi 'Gaokao' atau ujian masuk universitas di Negeri Tirai Bambu itu, Daily Mail (13/6).
Pejabat keamanan di provinsi Jinlin, Jiangsu, dan Guangdong mengungkapkan jika terdapat siswa yang menggunakan rompi yang dilengkapi oleh radio untuk melancarkan aksi contekan tersebut.
Parahnya, siswa-siswa tersebut memakai sebuah pulpen yang dilengkapi dengan kamera tersembunyi untuk mengambil gambar soal ujian, layaknya agen mata-mata '007' James Bond. Lantas mereka mengirimnya lewat rompi atau kaos dalam yang telah diberi teknologi radio lewat suatu ponsel ke 'penerima' yang juga bertugas mengerjakan soal-soal tersebut.
Setelah soal berhasil didapat, si 'penerima' pun langsung mengirimkan balik jawaban melalui ponsel yang telah disembunyikan oleh peserta ujian. Hebatnya, terdapat pula kunci jawaban yang berupa pembahasan lisan yang bisa disambungkan ke earphone mini tersembunyi di telinga mereka untuk dapat didengar secara langsung.
Kejadian ini terungkap setelah polisi di provinsi Hubei, Shandong, dan Hebei yang menangkap beberapa kelompok yang dicurigai membantu siswa melakukan contekan masal tersebut.
Ujian 'Gaokao' yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Juni kemarin menjadi rebutan 9,5 juta siswa dari seluruh daratan China.
China sendiri terkenal sangat menghargai pendidikan, sehingga banyak orang tua yang rela mengirim anaknya ke sekolah-sekolah terbaik, walau jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer tiap harinya. Oleh karena itu, kegagalan ketika ujian dianggap akan sangat menyakitkan dan berujung pada hukuman keras.
Deandre Ellis, 17 tahun, pelajar sekolah menengah atas di New York, Amerika Serikat, harus ditahan lantaran dia menyamar jadi perempuan saat ujian.
Pejabat sekolah mengatakan saat ujian akan dimulai hasil pemeriksaan menunjukkan ada seorang peserta ujian yang penampilan dan namanya tidak sesuai, seperti dilansir NBCNEws, Januari 2009.
Juru bicara sekolah mengatakan setelah dicermati ternyata ada anak laki-laki yang berpenampilan perempuan.
Polisi kemudian menahan siswa itu lalu dibebaskan untuk menjalani masa percobaan.
Pejabat sekolah mengatakan saat ujian akan dimulai hasil pemeriksaan menunjukkan ada seorang peserta ujian yang penampilan dan namanya tidak sesuai, seperti dilansir NBCNEws, Januari 2009.
Juru bicara sekolah mengatakan setelah dicermati ternyata ada anak laki-laki yang berpenampilan perempuan.
Polisi kemudian menahan siswa itu lalu dibebaskan untuk menjalani masa percobaan.
Di Indonesia, Ujian Nasional membuat bisnis haram bermunculan. Beberapa orang berhasil mencuri dokumen soal lalu menjual kunci jawaban kepada siswa. Ternyata situasi yang sama terjadi di India. Upaya mencontek saat ujian nasional terjadi secara massif.
Bahkan laporan dari the Washington Post, Jumat (20/3), menunjukkan kalau contek-mencontek di Negeri Sungai Gangga jauh lebih gila dibanding aksi pelajar Indonesia. Soalnya keluarga siswa, mulai dari ayah, kakak, paman, adik, dan lain sebagainya, ikut membantu.
Surat kabar dan televisi India menampilkan gambar-gambar menggelikan, bagaimana keluarga siswa peserta ujian sampai memanjat tembok sekolah untuk menyelundupkan kunci jawaban. Polisi di luar sekolah mendiamkan saja. Pengawas pun kelabakan. Ada foto menunjukkan seorang pengawas bingung harus menghukum siswa yang mana, karena semua menerima kunci jawaban dari jendela.
Praktik tak terpuji itu ternyata lazim di pedalaman India. Negara Bagian mengalami kasus mencontek paling parah adalah Bihar dan Uttar Pradesh. Di sana, orang tua murid tidak terima bila anaknya gagal ujian, sehingga selalu berusaha membantu memberi bocoran jawaban.
Parlemen Bihar sampai mengeluarkan kebijakan khusus pidana bagi warga terlibat upaya membocorkan soal ujian pada siswa SMA. Puluhan orang tua murid sudah ditahan sejak tahun lalu ketika beleid itu mulai berlaku.
Masalahnya, kualitas pendidikan di pedesaan India memang timpang dibanding perkotaan. Data Lembaga Pratham, cuma 48 murid di kawasan tertinggal India sanggup membaca buku teks secara lancar.
Selain itu, budaya tidak mau menerima kegagalan juga menjadi kambing hitam. "Apakah pemerintah India akan terus disalahkan, ketika orang tua murid masih saja mendukung tindakan tidak terpuji," kata Menteri Pendidikan P.K Sahi.
Selama ujian pekan ini, Dinas Pendidikan tidak meloloskan nyaris 500 pelajar karena ketahuan mencontek. Beraneka ragam foto upaya mencontek yang unik-unik di pedesaan India sedang ramai jadi pembicaraan di Facebook dan Twitter.
Bahkan laporan dari the Washington Post, Jumat (20/3), menunjukkan kalau contek-mencontek di Negeri Sungai Gangga jauh lebih gila dibanding aksi pelajar Indonesia. Soalnya keluarga siswa, mulai dari ayah, kakak, paman, adik, dan lain sebagainya, ikut membantu.
Surat kabar dan televisi India menampilkan gambar-gambar menggelikan, bagaimana keluarga siswa peserta ujian sampai memanjat tembok sekolah untuk menyelundupkan kunci jawaban. Polisi di luar sekolah mendiamkan saja. Pengawas pun kelabakan. Ada foto menunjukkan seorang pengawas bingung harus menghukum siswa yang mana, karena semua menerima kunci jawaban dari jendela.
Praktik tak terpuji itu ternyata lazim di pedalaman India. Negara Bagian mengalami kasus mencontek paling parah adalah Bihar dan Uttar Pradesh. Di sana, orang tua murid tidak terima bila anaknya gagal ujian, sehingga selalu berusaha membantu memberi bocoran jawaban.
Parlemen Bihar sampai mengeluarkan kebijakan khusus pidana bagi warga terlibat upaya membocorkan soal ujian pada siswa SMA. Puluhan orang tua murid sudah ditahan sejak tahun lalu ketika beleid itu mulai berlaku.
Masalahnya, kualitas pendidikan di pedesaan India memang timpang dibanding perkotaan. Data Lembaga Pratham, cuma 48 murid di kawasan tertinggal India sanggup membaca buku teks secara lancar.
Selain itu, budaya tidak mau menerima kegagalan juga menjadi kambing hitam. "Apakah pemerintah India akan terus disalahkan, ketika orang tua murid masih saja mendukung tindakan tidak terpuji," kata Menteri Pendidikan P.K Sahi.
Selama ujian pekan ini, Dinas Pendidikan tidak meloloskan nyaris 500 pelajar karena ketahuan mencontek. Beraneka ragam foto upaya mencontek yang unik-unik di pedesaan India sedang ramai jadi pembicaraan di Facebook dan Twitter.