Melahap burger yang nikmat apalagi dalam keadaan hangat. Tetapi, jika burger Hellfire keluaran Xtreme Smokehouse di Washington, Iowa, ini begitu panasnya hingga keluar api kebiruan di atasnya! Wah, berani mencicipi?
“Sejauh ini, sudah ada empat orang yang melahapnya. Dua orang dapat memakannya sampai habis. Tetapi, dua orang tersebut menyelesaikannya dengan waktu yang sangat cepat. Dua orang lagi, tak kuat menghabisinya,” jelas Loren Gingerich, sang pemilik dari Xtreme Smokehouse.
Loren Gingerich juga mengklaim Hellfire burger ini sebagai burger paling panas dan pedas sedunia. Mengapa ia sampai berani mengeluarkan pernyataan ini? Karena burger ini dimasak dengan patty yang mengandung bubuk cabai, bubuk “ghost pepper”, dan ekstrak cabai murni di dalamnya. Belum cukup, burger ini juga dibumbui dengan lapisan tebal cabai serrano, cabai jalapeno, dan cabai habanero. Akhirnya, ia menambahkan api di atas burger dengan saus rahasia yang mengandung alkohol sehingga memunculkan efek api yang menyala-nyala.
Xtreme Smokehouse menjual burger ini dengan harga 155.000 rupiah. Harga ini dinilai wajar mengingar kandungan berbagai cabai yang pedas sampai saus rahasia yang menimbulkan api. Scoville, yaitu skala untuk menunjukkan kepedasan suatu cabai, menurut Gingerich sampai pada satu juta Scoville.
Lalu, kenapa Hellfire burger tidak dinobatkan masuk ke dalam Guinness World Records? Ternyata, badan rekor ini ingin membuat burger terpedas ke dalam daftar rekornya. Namun, mereka belum merealisasikan keinginan ini. Padahal, Gingerich sudah mendaftarkan produknya ke dalam badan ini.
Hellfire sebenarnya lahir sebagai burger dengan versi yang lebih pedas dari produk sebelumnya. Namun, ternyata Loren Gingerich masih kurang puas dengan kepedasan Hellfire.
“Saya ingin menambahkan Carolina Reapers, yaitu cabai terpedas yang katanya seratus kali lebih pedas dari jalapeno. Hmm, mudah-mudahan tidak ada yang masuk rumah sakit lagi karena melahap burger ini!", demikian komentarnya.
“Sejauh ini, sudah ada empat orang yang melahapnya. Dua orang dapat memakannya sampai habis. Tetapi, dua orang tersebut menyelesaikannya dengan waktu yang sangat cepat. Dua orang lagi, tak kuat menghabisinya,” jelas Loren Gingerich, sang pemilik dari Xtreme Smokehouse.
Loren Gingerich juga mengklaim Hellfire burger ini sebagai burger paling panas dan pedas sedunia. Mengapa ia sampai berani mengeluarkan pernyataan ini? Karena burger ini dimasak dengan patty yang mengandung bubuk cabai, bubuk “ghost pepper”, dan ekstrak cabai murni di dalamnya. Belum cukup, burger ini juga dibumbui dengan lapisan tebal cabai serrano, cabai jalapeno, dan cabai habanero. Akhirnya, ia menambahkan api di atas burger dengan saus rahasia yang mengandung alkohol sehingga memunculkan efek api yang menyala-nyala.
Xtreme Smokehouse menjual burger ini dengan harga 155.000 rupiah. Harga ini dinilai wajar mengingar kandungan berbagai cabai yang pedas sampai saus rahasia yang menimbulkan api. Scoville, yaitu skala untuk menunjukkan kepedasan suatu cabai, menurut Gingerich sampai pada satu juta Scoville.
Lalu, kenapa Hellfire burger tidak dinobatkan masuk ke dalam Guinness World Records? Ternyata, badan rekor ini ingin membuat burger terpedas ke dalam daftar rekornya. Namun, mereka belum merealisasikan keinginan ini. Padahal, Gingerich sudah mendaftarkan produknya ke dalam badan ini.
Hellfire sebenarnya lahir sebagai burger dengan versi yang lebih pedas dari produk sebelumnya. Namun, ternyata Loren Gingerich masih kurang puas dengan kepedasan Hellfire.
“Saya ingin menambahkan Carolina Reapers, yaitu cabai terpedas yang katanya seratus kali lebih pedas dari jalapeno. Hmm, mudah-mudahan tidak ada yang masuk rumah sakit lagi karena melahap burger ini!", demikian komentarnya.