Warga Australia menderita kerugian sekitar $ 82 juta (lebih dari Rp 820 miliar) di tahun 2014 karena berbagai tindak penipuan, dengan penipuan berkedok asmara di internet paling banyak memakan korban.
Menurut laporan yang dibuat oleh Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC) mengatakan bahwa mereka menerima laporan adanya 90 ribu kasus penipuan di tahun 2014, dengan satu dari sembilan penipuan berakibat kerugian pada korbannya.
Kerugian karena penipuan berkedok asmara mencatat korban terbesar dengan kerugian sekitar $ 28 juta.
Menurut laporan walau jumlah mereka yang tertipu berkurang jumlahnya, namun kerugian kerugian dari mereka yang tertipu semakin besar, dengan 3 persen kerugian mencapai 34 persen dari kerugian penipuan.
Dalam 14 kasus, kerugian mencapai lebih dari $ 500 ribu (sekitar Rp 5 miliar).
Selain penipuan berkedok asmara, penipuan investasi, dan penipuan piranti lunak komputer yang bisa meramal sesuatu juga bentuk penipuan berikutnya yang banyak memakan korban.
Lebih dari $ 21 juta kerugian terjadi dalam bentuk penipuan dimana mereka diminta menginvestasikan dana dalam ; sebuah skema tertentu, atau membeli piranti lunak yang bisa membantu menghasilkan uang.
Laporan juga mengatakan jumlah pria dan wanita hampir sama banyaknya demikian juga dengan kelompok umur.
Hal yang mengejutkan dalam laporan tersebut adalah 53 persen penipuan dilakukan lewat telepon, baik pembicaraan langsung maupun SMS, sementara 38 persen lewat online.
Laporan adanya korban penipuan paling banyak dari New South Wales, Victoria dan Queensland dimana memang konsentrasi terbesar penduduk Australia.
ACCC mengatakan kerugian sebenarnya mungkin lebih besar lagi karena mereka hanyalah salah satu dari badan yang mengumpulkan laporan mengenai aktivitas penipuan ini.
Menurut laporan yang dibuat oleh Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC) mengatakan bahwa mereka menerima laporan adanya 90 ribu kasus penipuan di tahun 2014, dengan satu dari sembilan penipuan berakibat kerugian pada korbannya.
Kerugian karena penipuan berkedok asmara mencatat korban terbesar dengan kerugian sekitar $ 28 juta.
Menurut laporan walau jumlah mereka yang tertipu berkurang jumlahnya, namun kerugian kerugian dari mereka yang tertipu semakin besar, dengan 3 persen kerugian mencapai 34 persen dari kerugian penipuan.
Dalam 14 kasus, kerugian mencapai lebih dari $ 500 ribu (sekitar Rp 5 miliar).
Selain penipuan berkedok asmara, penipuan investasi, dan penipuan piranti lunak komputer yang bisa meramal sesuatu juga bentuk penipuan berikutnya yang banyak memakan korban.
Lebih dari $ 21 juta kerugian terjadi dalam bentuk penipuan dimana mereka diminta menginvestasikan dana dalam ; sebuah skema tertentu, atau membeli piranti lunak yang bisa membantu menghasilkan uang.
Laporan juga mengatakan jumlah pria dan wanita hampir sama banyaknya demikian juga dengan kelompok umur.
Hal yang mengejutkan dalam laporan tersebut adalah 53 persen penipuan dilakukan lewat telepon, baik pembicaraan langsung maupun SMS, sementara 38 persen lewat online.
Laporan adanya korban penipuan paling banyak dari New South Wales, Victoria dan Queensland dimana memang konsentrasi terbesar penduduk Australia.
ACCC mengatakan kerugian sebenarnya mungkin lebih besar lagi karena mereka hanyalah salah satu dari badan yang mengumpulkan laporan mengenai aktivitas penipuan ini.
Labels:
Buruk
Thanks for reading Penipuan Asmara Paling Banyak Makan Korban di Australia. Please share...!