Segarkan Pikiran dengan Informasi dan Rekor Unik

Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik hingga Raja TikTok, Mengapa Popularitasnya Turun Drastis?


Siapa Khaby Lame? Kisah Sukses dari Nol ke Puncak TikTok 

Khaby Lame, pria asal Italia kelahiran Senegal, memulai karir sebagai pekerja pabrik dengan gaji pas-pasan. Di usia 20 tahun, hidupnya berubah drastis saat pandemi COVID-19 membuatnya kehilangan pekerjaan. Dengan iseng, ia mulai membuat konten TikTok pada 2020. Gaya uniknya—menyindir life hacks rumit dengan solusi sederhana, tanpa mengucapkan sepatah kata—langsung viral. Ekspresi datar dan anggukan alisnya sukses membuat penonton tertawa. Pada Juni 2022, di usia 22 tahun, Khaby resmi menjadi creator TikTok terpopuler di dunia dengan 142,8 juta followers.  


Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik hingga Raja TikTok, Mengapa Popularitasnya Turun Drastis?



Awal Kontroversi: Kritik dan Tuduhan "Nggak Usaha Keras"  

Meski viral, popularitas Khaby tak lepas dari kritik. Banyak netizen mengejeknya dengan komentar seperti, “Cuma angkat alis doang kok bisa terkenal?” atau “Kreator lain susah-susah bikin konten, ini enak saja.” Kritik ini memicu perdebatan: apakah kesuksesan di TikTok harus selalu diukur dari usaha "keras"?  


Drama Pertama: Postingan Anti-Rasisme yang Bikin Fans Kabur 

Khaby mulai menuai masalah saat memposting kampanye anti-rasisme di Instagram. Sebagian followers merasa kecewa karena ia "mencampurkan politik" dengan konten hiburan. Akibatnya, ratusan ribu followers menghilang. Khaby menanggapi dengan santai: “Saya nggak peduli jumlah followers, yang penting hati kalian.” Namun, ini baru awal dari rentetan kontroversi.  


Video Lama Bocor: Tuduhan Seksis yang Mengguncang Reputasinya 

Masalah makin pelik saat video lama Khaby muncul, menunjukkan candaan yang dianggap merendahkan perempuan. Tuduhan misogini pun berembus di TikTok. Meski sempat memicu pemboikotan, anehnya, kontroversi ini justru membuatnya makin viral. Khaby tetap bertahan di posisi puncak—sampai akhirnya tersalip oleh Charli D’Amelio.  


Penurunan Popularitas: Fans Kecewa Konten Jadi Jarang dan Dipenuhi Iklan

Puncak masalah terjadi ketika Khaby mengurangi frekuensi upload dari 6-7 video/hari menjadi hanya 1-2 kali seminggu. Lebih parah, kontennya didominasi iklan produk. Fans pun protes: “Kami dukung dia cuma untuk lawan Charli, bukan karena iklannya!” Banyak yang merasa Khaby kehilangan authenticity—faktor utama yang membuatnya dicintai.  


Khaby Lame Sekarang: Tinggalkan TikTok, Masuk Dunia Film?  

Kini, Khaby lebih fokus pada proyek di luar TikTok, seperti cameo di film Hollywood (Aquaman 2) dan kolaborasi dengan merek-merek ternama. Meski masih aktif di media sosial, pamornya sebagai "Raja TikTok" mulai memudar. Pertanyaannya: apakah ini akhir dari karir Khaby, atau hanya fase transisi menuju karier yang lebih besar?  


Apa Penyebab Utama Penurunan Khaby Lame?

1. Konten Monoton: Gaya "silent comedy" yang repetitif membuat penonton bosan.  

2. Overeksposur Iklan: Fans merasa Khaby mengorbankan kreativitas untuk endorsement.  

3. Kontroversi yang Tak Terkelola: Isu rasisme dan seksis merusak citra personal brand-nya.  

4. Perubahan Algoritma TikTok: Munculnya creator baru dengan konsep segar mempercepat penurunan popularitasnya.  


Penutup: Belajar dari Kisah Khaby Lame

Kisah Khaby Lame mengajarkan bahwa popularitas di dunia digital sangat fluktuatif. Konsistensi, manajemen krisis, dan menjaga kepercayaan fans adalah kunci agar tidak tenggelam. Bagaimana pendapatmu? Apakah Khaby bisa bangkit kembali, atau justru akan fokus ke karier baru di industri hiburan?


Labels: Celebs

Thanks for reading Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik hingga Raja TikTok, Mengapa Popularitasnya Turun Drastis?. Please share...!

Back To Top