Carmelo masih sangat sehat, meski semua giginya telah tanggal. Pria yang bekerja sebagai petani ini setiap hari makan hasil dia berburu seperti daging ular, kadal, dan rubah.
Ia hanya minum air pegunungan, mengunyah daun koka, dan menghindari makanan atau minuman yang mengandung gula. Akibatnya dia tidak pernah menderita sakit parah. Bahkan, ia masih bisa berjalan dengan baik tanpa membutuhkan tongkat dan kacamata.
"Kami hanya makan apa yang kami temukan di alam liar. Ini membuat tubuh saya selalu terasa bugar," kata Carmelo.
Berdasarkan data di Kantor Catatan Sipil, pria yang telah menduda selama 10 tahun itu memiliki tiga anak, 16 cucu, dan 39 cicit. Seorang kerabatnya menyatakan Carmelo turut serta dalam perang melawan Paraguay pada tahun 1933.
Carmelo lahir pada tanggal 16 Juli 1890. Itu berarti, usianya kini telah mencapai 123 tahun.
Ini harus diverifikasi oleh Guinness Book of Records sebelum ia resmi dapat menyalip Jeanne Calment dari Perancis, yang meninggal pada usai 122 tahun pada 1997 lalu, sebagai orang tertua di dunia. (kd)
New claim: A Bolivian man born in 1890 - and still going strong - has been revealed as the oldest living person ever recorded, it was reported today
Evidence: A La Paz government photo shows the identification document of Aimara Bolivian indigenous Carmelo Flores Laura who according Bolivian authorities is 123 years old
History: The native Aymara, who has three children, 16 grandchildren and 39 great-grandchildren, was 24 when World War I broke out and 62 when young Queen Elizabeth ascended to the throne
Home: Carmelo Flores Laura sits outside his home in the village of Frasquia, Bolivia