Gangguann mental atau penyakit mental adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi, yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat ini masih terdapat perbdaan tentang definisi, penilaan dan klasifikasi, meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara luas. Sahabat anehdidunia.com lebih dari sepertiga orang di sebagian besar negara-negara melaporkan masalah pada satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan mental.
Tak jarang pula orang menganggapnya sebagai penyakit karma atau kutukan. Namun terlepas dari anggapan orang, psikiatri (bidang kedokteran yang menangani kejiwaan) memang memiliki reputasi terburuk di antara cabang lainnya. Pasalnya, banyak tindakan medis dan obat-obatan mengerikan yang sering diberikan pada pasien.
Pengambilan organ, pembedahan dan penyuntikan yang terdengar tak manusiawi kerap dilakukan para tenaga medis bidang ini. Dan tak jarang pula praktek medis mereka itu berakhir dengan kematian. Seperti apa treatment Sakit jiwa Paling mengerikan dalam sejarah.
1. Menghilangkan Organ-Organ Tubuh
Bagi Dr. Henry Cotton, gangguan jiwa disebabkan oleh infeksi. Alhasil, satu-satunya penanganan adalah dengan menghilangkan oragn-organ tubuh yang terinfeksi.
Prakteknya dimulai sejak awal abad ke-20. Awalnya, dia mengambil gigi pasien satu persatu, dan jika penyakitnya masih belum sembuh juga dia akan mengambil organ lainnya.
Sepanjang karirnya, hanya ada 50% yang bertahan hidup dengan metode ini. Padahal, belum tentu juga pasien itu berhasil sembuh secara mental. Kengerian ini sampai diabadikan dalam buku berjudul MADHOUSE, yang ditulis Andrew Scull.
2. Trepanasi (Melubangi Kepala)
Trepanasi adalah satu metode pengobatan sakit jiwa tertua, yang bahkan digunakan oleh manusia yang hidup di jaman purba. Cara pengobatan ini disebut mengerikan karena kepala penderita dibedah dan tengkoraknya dilubangi.
Tujuan dari trepanasi adalah untuk mencari tahu apa yang salah dengan kepala penderita yang mengalami sakit jiwa atau masalah di kepala. Namun bisa ditebak, banyak pembedahan yang akhirnya harus berakhir dengan maut. Metode ini juga populer di Eropa pada abad ke-17
3. Metode Mesmer
Walau metode yang diterapkan Frantz Mesmer ini terkesan gila, setidaknya cara ini tidak terlalu membahayakan. Beberapa magnet ditempatkan ke dalam tubuh pasien untuk mengontrol efek gravitasi bulan terhadap tubuh.
Dia sempat memaparkan teori yang cukup rumit tentang teorinya ini. Dan tak lama kemudian, beberapa pasien mengaku sembuh dengan cara ini. Sayangnya, akhirnya cara ini dianggap tidak relevan dengan pengobatan penyakit jiwa.
4. Electroshock
Melihat namanya, mungkin kalian sudah bisa membayangkan listrik bertekanan tinggi yang dialirkan ke tubuh pasien. Elektroshock pertama kali digunakan oleh dokter Italia setahun sebelum perang dunia pertama. Listrik 400 volt dialirkan lewat otak, dan berpotensi menyebabkan amnesia dan kerusakan otak. Walau sangat kontroversial dan berbahaya, namun masih banyak psikiater yang menggunakan cara ini.
5. Dibuat Koma
Koma adalah kondisi yang cukup menakutkan di dunia medis. Namun Manfred Sekel justru menggunakan metode koma untuk menyembuhkan pasien. Bagaimana bisa?
Dia pertama kali menggunakan metode ini pada pecandu narkoba, dengan cara menyuntikkan insulin dalam jumlah besar. Setelah bangun dari tidur panjang, pasien mengaku sembuh. Metode yang sama ternyata juga bisa menyembuhkan pasien sakit jiwa.
Namun pada akhirnya, metode ini dihentikan karena efek samping mengerikan mulai muncul. Pasien mulai banyak yang meninggal akibat overdosis insulin.
6. Metrazol Treatment
Psikiater asal Hungaria Ladislas von Meduna sempat meraih popularitas gara-gara penemuannya ini. Dia menggunakan sejumlah obat-obatan untuk menenangkan schizophrenia. efek dari obat-obatan ini adalah membuat pasien kejang-kejang, namun pada akhirnya bersikap lebih tenang. Namun setelah beberapa kali digunakan, muncul keanehan dari perilaku pasien, sehingga penggunaan obat ini akhirnya dihentikan.
7. Hidroterapi
Jika mendengar kata hidroterapi, mungkin kalian akan berpikir soal bak mandi yang dipenuhi air hangat dan nyaman. Tapi jangan salah sahabat anehdidunia.com, terapi yang dimaksud di sini ternyata sangat menyakitkan! Pasien disemprot dengan air bertekanan tinggi untuk mengurangi sikap agresifnya. Bisa saja mereka disemprot sambil berdiri, atau diikat di bak mandi dengan tekanan tinggi.
8. Terapi Rotasi
Terapi ini memang bisa dibilang aneh. Bagaimana tidak, pasien diputar-putar, baik secara manual maupun dengan alat. Harus diakui bahwa terapi yang dikembangkan kakek Charles Darwin ini memang tidak berbahaya dan tak menyisakan trauma. Namun pastinya, pasien bakal mengalami pusing hebat setelah menjalaninya.
9. Menghilangkan Rahim
Kaum hipokrat percaya bahwa histeria, adalah kelainan mental wanita yang berhubungan dengan rahim yang bergeser. Satu-satunya cara untuk menghilangkan ini adalah dengan memperbaiki posisi rahim.
Namun pada abad ke-20, cara gila mulai dilakukan. Alih-alih memperbaiki posisi, metode oophorectomy langsung menghilangkan ovarium wanita yang yang menderita histeria. Padahal, metode ini sama saja dengan metode kastrasi, yang membuat wanita tak mungkin hamil dan melahirkan.
10. Lobotomi
Pencetus lobotomi adalah Edgar Monis yang sempat berkesimpulan bahwa masalah kejiwaan bersumber dari lobus frontal (salah satu bagian di otak). Dan satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan menghancurkan bagian tersebut. Dokter memasukkan alat medis, ke dalam rongga mata untuk memotong saraf bagian depan otak. Pemecah es adalah alat yang paling sering digunakan untuk metode ini.
Awalnya lobotomi berhasil memberikan kesembuhan untuk para pasien. Namun setelah sukses dan dijalankan banyak orang, baru terungkap bahwa dalam jangka panjang, pasien akan mengalami kelumpuhan permanen.