Bila mendengar nama Bugatti Veyron, tentu yang pertama terlintas adalah sebuah kendaraan dua pintu bermesin 16 silinder 8.000cc yang mampu melaju hingga 431 kilometer per jam.
Dikutip dari laman Autoevolution, 22 Oktober 2014, tidak ada yang mengira bahwa mobil yang dirakit di markas Bugatti di Molsheim, Prancis ini, kini bisa diproduksi di Indonesia.
Namun, jangan salah sangka dulu, Veyron buatan lokal ini bahannya menggunakan limbah kayu jati yang banyak tersedia. Ini bukan miniatur, melainkan berukuran sama seperti Veyron asli (perbandingan 1:1).
Sang pemilik bengkel Eko Lukistyanto memang sudah lama berkecimpung dalam bidang pembuatan miniatur kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Di dalam bengkel yang berlokasi di Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini tampak para pekerja sedang merapikan bentuk replika Veyron, agar terlihat mirip seperti aslinya. Selain replika Veyron, Eko juga tengah mengerjakan replika Mercedes-Benz 300 SL dan Harley-Davidson.
Berapa harganya? Tentunya jauh di bawah Bugatti Veyron asli yang mencapai puluhan miliar rupiah. Eko menjelaskan bahwa sang pemesan replika ini berasal dari Jerman dan bersedia membayar sebesar Rp 0 juta. Cukup murah untuk sebuah Bugatti Veyron bukan?
Sayangnya replika ini tidak bisa dikendarai dan hanya akan menjadi pajangan di rumah, atau museum.
Dikutip dari laman Autoevolution, 22 Oktober 2014, tidak ada yang mengira bahwa mobil yang dirakit di markas Bugatti di Molsheim, Prancis ini, kini bisa diproduksi di Indonesia.
Namun, jangan salah sangka dulu, Veyron buatan lokal ini bahannya menggunakan limbah kayu jati yang banyak tersedia. Ini bukan miniatur, melainkan berukuran sama seperti Veyron asli (perbandingan 1:1).
Sang pemilik bengkel Eko Lukistyanto memang sudah lama berkecimpung dalam bidang pembuatan miniatur kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Di dalam bengkel yang berlokasi di Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini tampak para pekerja sedang merapikan bentuk replika Veyron, agar terlihat mirip seperti aslinya. Selain replika Veyron, Eko juga tengah mengerjakan replika Mercedes-Benz 300 SL dan Harley-Davidson.
Berapa harganya? Tentunya jauh di bawah Bugatti Veyron asli yang mencapai puluhan miliar rupiah. Eko menjelaskan bahwa sang pemesan replika ini berasal dari Jerman dan bersedia membayar sebesar Rp 0 juta. Cukup murah untuk sebuah Bugatti Veyron bukan?
Sayangnya replika ini tidak bisa dikendarai dan hanya akan menjadi pajangan di rumah, atau museum.