Danau Urmia, di utara-barat Iran, pernah menjadi salah satu danau garam permanen terbesar di dunia dan terbesar kedua di Timur Tengah, setelah Laut Mati. Pada ukuran penuh, danau tersebut mempunyai panjang 140 kilometer dari utara ke selatan dan 85 kilometer dari timur ke barat, dengan luas 5.200 kilometer persegi.
Secara historis, danau inni menarik banyak spesies burung yang sedang bermigrasi, di antaranya burung flamingo, pelikan, bebek dan kuntul. Danau itu sendiri adalah rumah bagi spesies udang air garam yang unik, Artemia urmiana.
Danau Urmia.
Bersama dengan lahan basah di sekitarnya dan habitat dataran tinggi, mendukung banyak sekali spesies reptil, amfibi dan mamalia. Daerah liran sungai (DAS) danau merupakan daerah pertanian yang sangat penting, dengan sekitar 6,4 juta orang bergantung pada keberadaan danau ini.
Tapi selama dua dekade terakhir, ketinggian danau telah menyusut drastis. Dari ujung selatan ke utara hampir mengering, mengurangi luas permukaan sekitar 2.000 kilometer persegi dan volume air telah menyusut hampir 95 persen. Pengalihan air untuk proses irigasi dan kekeringan berkepanjangan, disebutkan sebagai penyebabnya.
Danau Urmia adalah danau endorheic, yang berarti bahwa danau ini memiliki arus keluar, dan satu-satunya cara air danau mengering adalah dengan penguapan. Sebanyak tiga belas sungai mengaliri danau ini, dengan sungai Zarrineh Rood yang terbesar menyumbang air Danau. Dan curah hujan langsung di atas danau, banjir dan sebagian kecil dari aliran air tanah menyumbang air danau Urmia.
Penyebab paling signifikan dari penurunan Danau Urmia adalah, pengalihan air dari sungai-sungai tersebut. Penyebab lain adalah kurangnya curah hujan, suhu hangat dan air tanah yang kian mengering. Jumlah sumur pompa air tanah meningkat dari beberapa ribu pada tahun 1973, menjadi lebih dari 70.000 pada tahun 2005.
Mengeringnya Danau Urmia juga telah mempengaruhi populasi udang danau. Danau ini menjadi sangat asin akibat hilangnya air, dan sekarang mengancam kelangsungan hidup udang. Demikian juga produksi ganggang danau dan populasi burung yang beragam memakan udang tersebut. Hilangnya udang air garam, bisa menghilangkan populasi burung Danau Urmia dan mempengaruhi keberlanjutan seluruh ekosistem.
Mengeringnya Danau Urmia, bagaimanapun, mendasari masalah air yang lebih luas. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa sungai besar di Iran telah kering, dan juga danau terbesar ketiga Iran, Hamoun, di tenggara yang mulai menandakan hal yang sama.
Pemerintah Iran kini telah mengalokasikan setengah miliar dolar, dalam upaya untuk memulihkan danau oleh manajemen air yang tepat, mengurangi penggunaan air petani, dan memulihkan lingkungan setempat.
Secara historis, danau inni menarik banyak spesies burung yang sedang bermigrasi, di antaranya burung flamingo, pelikan, bebek dan kuntul. Danau itu sendiri adalah rumah bagi spesies udang air garam yang unik, Artemia urmiana.
Danau Urmia.
Bersama dengan lahan basah di sekitarnya dan habitat dataran tinggi, mendukung banyak sekali spesies reptil, amfibi dan mamalia. Daerah liran sungai (DAS) danau merupakan daerah pertanian yang sangat penting, dengan sekitar 6,4 juta orang bergantung pada keberadaan danau ini.
Tapi selama dua dekade terakhir, ketinggian danau telah menyusut drastis. Dari ujung selatan ke utara hampir mengering, mengurangi luas permukaan sekitar 2.000 kilometer persegi dan volume air telah menyusut hampir 95 persen. Pengalihan air untuk proses irigasi dan kekeringan berkepanjangan, disebutkan sebagai penyebabnya.
Danau Urmia adalah danau endorheic, yang berarti bahwa danau ini memiliki arus keluar, dan satu-satunya cara air danau mengering adalah dengan penguapan. Sebanyak tiga belas sungai mengaliri danau ini, dengan sungai Zarrineh Rood yang terbesar menyumbang air Danau. Dan curah hujan langsung di atas danau, banjir dan sebagian kecil dari aliran air tanah menyumbang air danau Urmia.
Penyebab paling signifikan dari penurunan Danau Urmia adalah, pengalihan air dari sungai-sungai tersebut. Penyebab lain adalah kurangnya curah hujan, suhu hangat dan air tanah yang kian mengering. Jumlah sumur pompa air tanah meningkat dari beberapa ribu pada tahun 1973, menjadi lebih dari 70.000 pada tahun 2005.
Mengeringnya Danau Urmia juga telah mempengaruhi populasi udang danau. Danau ini menjadi sangat asin akibat hilangnya air, dan sekarang mengancam kelangsungan hidup udang. Demikian juga produksi ganggang danau dan populasi burung yang beragam memakan udang tersebut. Hilangnya udang air garam, bisa menghilangkan populasi burung Danau Urmia dan mempengaruhi keberlanjutan seluruh ekosistem.
Mengeringnya Danau Urmia, bagaimanapun, mendasari masalah air yang lebih luas. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa sungai besar di Iran telah kering, dan juga danau terbesar ketiga Iran, Hamoun, di tenggara yang mulai menandakan hal yang sama.
Pemerintah Iran kini telah mengalokasikan setengah miliar dolar, dalam upaya untuk memulihkan danau oleh manajemen air yang tepat, mengurangi penggunaan air petani, dan memulihkan lingkungan setempat.