Mantan eksekutif SpaceX, perusahaan transportasi ruang di Amerika Serikat, telah mengumpulkan tim untuk merancang stiletto ternyaman di dunia. Tim tersebut termasuk ilmuwan roket, insinyur, astronot, ahli fesyen, serta ahli bedah ortopedi.
Tujuan mereka, membuat perempuan lebih tinggi beberapa inci tanpa menyebabkan kerusakan permanen di kaki mereka. Mengumpulkan beberapa orang untuk menciptakan benda fesyen tersebut, beberapa orang berpikir hal tersebut adalah ide konyol.
“Meminta mereka merancang struktur yang mendukung struktur sekunder dinamis dan memiliki jangkauan 180 derajat gerakan pada tubuh manusia? Itu menarik.Saya tidak boleh membuat mereka melihatnya sebagai masalah yang ringan, tetapi sebagai masalah teknis yang serius,” kata Singh.
Singh berkata, dia senang memakai sepatu berhak tinggi. “Tinggi saya 165 sentimeter, tetapi jika saya memakai sepatu bertumit, tinggi saya menjadi 175 sentimeter. Saya merasa seperti model,” katanya.
Namun, setelah lima tahun berjalan di atas lantai SpaceX dengan luas 550 ribu kaki persegi di Los Angeles memakai sepatu berhak 10 sentimeter, dia mulai merasa sakit.
Pilihannya, mengenakan sepatu jelek dan berakhir dengan kaki jelek. Namun, solusi Singh adalah menciptakan peurusahaan sendiri, Thesis Couture, yang disebutnya 'seperti Nike bertemu Jimmy Choo'.
Orang pertama yang direkrutnya adalah ahli teknis Garrett Reisman, serta astronot dan ilmuwan roket Hans Koenigsmann.
Tim penasihat perusahaan, dipimpin oleh Singh dan ahli teknologi fesyen Amanda Parkes, termasuk ahli bedah ortopedi Inggris Andy Goldberg dan Matt Thomas, direktur teknik mesin di Oculus VR, perusahaan virtual yang baru-baru ini dibeli oleh Facebook senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun, yang juga merancang kacamata militer untuk perusahaan peralatan olahraga Oakley.
Bukan tidak mungkin, kata Singh, membuat stiletto senyaman Nike.
Namun, yang ingin dilakukan Thesis Couture adalah membuat stiletto yang terasa dan berfungsi seperti wedges. Sepatu tumit pertama perusahaan ini akan setinggi 7,6 sentimeter, tetapi berkat desain cerdas sepatu akan terlihat seperti 10 sentimeter.
Sepatu tidak dibuat dengan batang logam seperti sepatu tumit tradisional. Namun, akan menggunakan polimer berteknologi tinggi dan plastik.
Rancangan ini menjanjikan peningkatan distribusi beban dari tumit sampai ujung kaki, dengan satu-satunya busa yang dipakai untuk keperluan di luar angkasa, agar mengurangi dampak hingga 50 persen pada setiap langkah kaki pemakainya.
Kerangka sepatu akan diproduksi di Singapura. Sementara, kulit sepatu akan dibuat di Italia dan Brasil. Stiletto pertama yang selesai dari jalur produksi akan masuk ke pasar dalam waktu tiga bulan.
Sebanyak 1500 sepatu pertama edisi terbatas ini akan dijual pada musim gugur seharga $ 925 atau sekitar Rp 12 juta sepasang. Setiap pasang nomor ditandatangani oleh Singh, sang desainer.
Tujuan mereka, membuat perempuan lebih tinggi beberapa inci tanpa menyebabkan kerusakan permanen di kaki mereka. Mengumpulkan beberapa orang untuk menciptakan benda fesyen tersebut, beberapa orang berpikir hal tersebut adalah ide konyol.
“Meminta mereka merancang struktur yang mendukung struktur sekunder dinamis dan memiliki jangkauan 180 derajat gerakan pada tubuh manusia? Itu menarik.Saya tidak boleh membuat mereka melihatnya sebagai masalah yang ringan, tetapi sebagai masalah teknis yang serius,” kata Singh.
Singh berkata, dia senang memakai sepatu berhak tinggi. “Tinggi saya 165 sentimeter, tetapi jika saya memakai sepatu bertumit, tinggi saya menjadi 175 sentimeter. Saya merasa seperti model,” katanya.
Namun, setelah lima tahun berjalan di atas lantai SpaceX dengan luas 550 ribu kaki persegi di Los Angeles memakai sepatu berhak 10 sentimeter, dia mulai merasa sakit.
Pilihannya, mengenakan sepatu jelek dan berakhir dengan kaki jelek. Namun, solusi Singh adalah menciptakan peurusahaan sendiri, Thesis Couture, yang disebutnya 'seperti Nike bertemu Jimmy Choo'.
Orang pertama yang direkrutnya adalah ahli teknis Garrett Reisman, serta astronot dan ilmuwan roket Hans Koenigsmann.
Tim penasihat perusahaan, dipimpin oleh Singh dan ahli teknologi fesyen Amanda Parkes, termasuk ahli bedah ortopedi Inggris Andy Goldberg dan Matt Thomas, direktur teknik mesin di Oculus VR, perusahaan virtual yang baru-baru ini dibeli oleh Facebook senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun, yang juga merancang kacamata militer untuk perusahaan peralatan olahraga Oakley.
Bukan tidak mungkin, kata Singh, membuat stiletto senyaman Nike.
Namun, yang ingin dilakukan Thesis Couture adalah membuat stiletto yang terasa dan berfungsi seperti wedges. Sepatu tumit pertama perusahaan ini akan setinggi 7,6 sentimeter, tetapi berkat desain cerdas sepatu akan terlihat seperti 10 sentimeter.
Sepatu tidak dibuat dengan batang logam seperti sepatu tumit tradisional. Namun, akan menggunakan polimer berteknologi tinggi dan plastik.
Rancangan ini menjanjikan peningkatan distribusi beban dari tumit sampai ujung kaki, dengan satu-satunya busa yang dipakai untuk keperluan di luar angkasa, agar mengurangi dampak hingga 50 persen pada setiap langkah kaki pemakainya.
Kerangka sepatu akan diproduksi di Singapura. Sementara, kulit sepatu akan dibuat di Italia dan Brasil. Stiletto pertama yang selesai dari jalur produksi akan masuk ke pasar dalam waktu tiga bulan.
Sebanyak 1500 sepatu pertama edisi terbatas ini akan dijual pada musim gugur seharga $ 925 atau sekitar Rp 12 juta sepasang. Setiap pasang nomor ditandatangani oleh Singh, sang desainer.
Labels:
Fashion
Thanks for reading Stiletto Paling Nyaman di Dunia, Seperti Pakai Sepatu Olahraga. Please share...!