Segarkan Pikiran dengan Informasi dan Rekor Unik

Sindrom Langka Paling Aneh di Dunia


Sindrom Langka Paling Aneh di Dunia

Ada begitu banyak hal kompleks yang bisa terjadi pada manusia. Tak jarang, ilmu pengetahuan secanggih apapun tak bisa memecahkan misteri di balik hadirnya beberapa sindrom yang diderita manusia. Bahkan mungkin, sindrom tersebut lebih terdengar seperti fiksi daripada fakta. Berikut adalah sepuluh sindrom langka paling aneh di dunia.

Latah
Latah juga disebut culture-specific syndrome (sindrom spesifik-budaya) karena faktanya sindrom langka ini hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu di Timur Tengah dan Asia. Sindrom ini menyebabkan penderitanya mengulangi suatu frase dan tindakan ketika dirinya terkejut. Latah umumnya diderita oleh wanita dewasa. Sindrom aneh ini juga membuat penderitanya meniru kata-kata dan tindakan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka atau mematuhi setiap perintah yang diberikan kepada mereka.

Sindrom kepala meledak
Meski dinamakan sindrom kepala meledak, bukan berarti bahwa kepala si penderita benar-benar meledak. Hanya seperti itu akan meledak. Penderita akan memberitahukan bahwa dia mendengar suara keras yang berasal dari dalam kepalanya sendiri, seakan-akan ada suara ledakan atau tembakan. Seringkali, orang-orang dengan kondisi ini mengalami kebisingan saat tidur yang membuat mereka sering terbangun di tengah malam. Tidak ada yang tahu persis mengapa sindrom tersebut terjadi.

Sindrom Mobius
Efek dari sindrom ini terlihat dari lahir, yang mengakibatkan kelumpuhan wajah dan ketidakmampuan untuk memindahkan mata dari sisi ke sisi. Itu berarti bahwa si penderita tidak dapat berkedip atau membuat semacam ekspresi wajah emosional. Hal ini disebabkan oleh keterbelakangan saraf tengkorak dan kerap memicu timbulnya berbagai kelainan lainnya. Tidak ada pengobatan untuk kondisi tersebut, tetapi perawatan khusus dapat membantu penderita berbicara, makan dan menangani kekeringan mata.

Kutukan Ondine
Kondisi ini mempengaruhi sistem pernapasan dan dapat mematikan jika tidak diobati. Orang yang menderita sindrom kutukan Ondine akan menderita masalah pernapasan saat tidur, yang diakibatkan oleh cacat bawaan atau cedera traumatis di bagian otak yang mengontrol pernapasan. Dalam kasus yang paling parah, penyumbatan saluran pernapasan dapat terjadi saat tidur. Pengobatan untuk kondisi ini biasanya melibatkan tracheostomy dan terus-menerus terhubung ke ventilator untuk bisa bertahan hidup.

Pika
Walaupun kebanyakan dari kita tidak memiliki keinginan untuk memakan lumpur, logam atau kertas, sindrom ini dapat menyebabkan penderitanya melakukan hal aneh tersebut. Sindrom langka ini menciptakan sebuah dorongan untuk makan sesuatu yang tidak untuk dimakan atau bahkan berbahaya untuk tubuh. Anehnya, sindrom aneh ini tidak hanya ditemukan pada manusia, tetapi juga binatang. Menurut beberapa profesional medis, dorongan aneh untuk makan sesuatu yang tidak wajar itu merupakan dampak dari kekurangan mineral atau nutrisi.

Capgras Syndrome
Kondisi ini membuat penderitanya memiliki delusi bahwa teman, pasangan, anggota keluarga, ataupun rekan kerjanya telah digantikan oleh seorang penipu. Meskipun sindrom ini paling sering terjadi pada mereka yang telah didiagnosis dengan skizofrenia, capgras syndrome juga bisa terjadi pada individu yang memiliki gejala demensia atau yang memiliki beberapa jenis cedera otak traumatis. Sebuah studi menunjukkan bahwa penderita capgras syndrome tidak kehilangan kemampuan mereka untuk mengenali wajah tetapi kehilangan respons emosional otomatis yang muncul ketika dia melihat wajah-wajah yang akrab di ingatannya.

SAA
Nama sindrom langka ini mungkin terdengar cukup aneh, tetapi mereka yang didiagnosis dengan kondisi medis ini mulai mengucapkan kata-kata mereka dengan aksen asing. Kondisi ini paling sering terjadi akibat dari cedera otak atau stroke, meskipun beberapa dalam kasus, SAA bisa menjadi efek samping dari migrain yang intens. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa sindrom ini sebenarnya tidak membuat penderitanya menggunakan aksen asing, melainkan hanya mendistorsi perkataan mereka dalam cara yang non-spesifik sehinga terdengar seolah-olah mereka sedang menggunakan aksen asing.

Trikotilomania
Penderita kondisi ini memiliki kebutuhan kompulsif untuk mencabut rambut mereka sendiri, yang akhirnya mengakibatkan botak di kulit kepala, rambut wajah, bulu mata ataupun rambut tubuh lainnya. Sindrom ini disebabkan oleh kurangnya kontrol impuls dari penderita. Sayangnya, kondisi ini sangat sulit untuk diobati karena mereka yang melakukannya seringkali tidak menyadari bahwa itu bukan sekadar kebiasaan normal melainkan sindrom langka yang perlu disembuhkan. Selain itu, penderita juga sering merasa malu pada penampilan mereka dan menderita masalah harga diri yang serius, akan berusaha keras untuk menutupi wajah mereka dengan rambut.

Sindrom Alice in Wonderland
Dinamakan seperti judul novel klasik karangan Lewis Carroll, kondisi neurologis ini mempengaruhi persepsi penderita yang membuatnya tidak dapat menilai ukuran objek dalam bidang visual. Penyebab dari sindrom langka ini adalah migrain, tumor otak, dan kondisi tersebut jarang terjadi di masa kecil, melainkan mulai tumbuh ketika bertambahnya usia seseorang.

Sindrom Mayat Berjalan (Cotard Delusion)
Gangguan neurologis langka ini membuat penderitanya percaya bahwa dirinya telah mati dan merasa bahwa tubuhnya seolah-olah telah membusuk atau kehilangan organ internal. Tingkat keparahan pada kondisi langka ini bervariasi dan paling sering terlihat pada mereka yang memiliki penyakit mental atau yang telah menderita cedera otak traumatis. Para ilmuwan percaya bahwa hal itu terkait dengan Sindrom Capgras di mana seseorang kehilangan hubungan emosional dengan refleksi wajah mereka sendiri.

Inilah sepuluh sindrom langka yang masih menjadi misteri dan belum ada obatnya di dunia. Selain langka, sindrom-sindrom ini juga terdengar tak masuk akal dan fiktif, namun pada kenyataannya beberapa orang di dunia telah mengalaminya.

Labels: Aneh, Psikologi

Thanks for reading Sindrom Langka Paling Aneh di Dunia. Please share...!

Back To Top