Kubu banteng punya PR berat. Elektabilitas Jokowi menyalip Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bagaimana tanggapan PDIP yang masih mendorong pencapresan Mega?
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait memahami popularitas dan elektabilitas Jokowi memang sangat tinggi saat ini. Maruarar melihat setiap aktivitas Jokowi tak pernah lepas dari pantauan media.
"Ya tentu semua lembaga survei ya memotret apa yang terjadi hari ini," kata Maruarar kepada detikcom, Kamis (7/2/2013). Maruarar merujuk hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang dirilis Didik J Rachbini pada Rabu kemarin yang menempatkan Jokowi sebagai capres dan cawapres paling potensial.
Sebagai tokoh yang terhitung baru masuk DKI, Jokowi telah berhasil membuktikan dirinya didukung rakyat Jakarta. Wajar saja, Jokowi yang kini menjadi orang nomor 1 di ibu kota mampu menyalip ketua umum partainya sendiri, Megawati.
"Sekarang yang paling penting adalah Pak Jokowi masuk tahapan pembuktian bahwa dia bisa menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta seperti banjir, transportasi," lanjut Maruarar.
Lalu apakah PDIP membuka pintu mencapreskan Jokowi? Untuk soal ini Maruarar yang selama ini menyerukan pencapresan kembali Megawati berkilah diplomatis.
"Jadi mengenai hasil itu, Pemilu masih sangat jauh. Jokowi saya tahu bukan orang ambisius dan biarkanlah dia konsentrasi bekerja lepas dari politik praktis," tandasnya.
Berikut 13 besar capres potensial, berdasarkan survei PDB:
1. Joko Widodo 21,2 persen
2. Prabowo Subianto 18,4 persen
3. Megawati Soekarnoputri 13,0 persen
4. Rhoma Irama 10,4 persen
5. Aburizal Bakrie 9,3 persen
6. Jusuf Kalla 7,8 persen
7. Wiranto 3,5 persen
8. Mahfud MD 2,8 persen
9. Dahlan Iskan 2,0 persen
10. Surya Paloh 1,3 persen
11. Hatta Rajasa 1,2 persen
12. Chairul Tanjung 0,4 persen
13. Djoko Suyanto 0,3 persen
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait memahami popularitas dan elektabilitas Jokowi memang sangat tinggi saat ini. Maruarar melihat setiap aktivitas Jokowi tak pernah lepas dari pantauan media.
"Ya tentu semua lembaga survei ya memotret apa yang terjadi hari ini," kata Maruarar kepada detikcom, Kamis (7/2/2013). Maruarar merujuk hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang dirilis Didik J Rachbini pada Rabu kemarin yang menempatkan Jokowi sebagai capres dan cawapres paling potensial.
Sebagai tokoh yang terhitung baru masuk DKI, Jokowi telah berhasil membuktikan dirinya didukung rakyat Jakarta. Wajar saja, Jokowi yang kini menjadi orang nomor 1 di ibu kota mampu menyalip ketua umum partainya sendiri, Megawati.
"Sekarang yang paling penting adalah Pak Jokowi masuk tahapan pembuktian bahwa dia bisa menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta seperti banjir, transportasi," lanjut Maruarar.
Lalu apakah PDIP membuka pintu mencapreskan Jokowi? Untuk soal ini Maruarar yang selama ini menyerukan pencapresan kembali Megawati berkilah diplomatis.
"Jadi mengenai hasil itu, Pemilu masih sangat jauh. Jokowi saya tahu bukan orang ambisius dan biarkanlah dia konsentrasi bekerja lepas dari politik praktis," tandasnya.
Berikut 13 besar capres potensial, berdasarkan survei PDB:
1. Joko Widodo 21,2 persen
2. Prabowo Subianto 18,4 persen
3. Megawati Soekarnoputri 13,0 persen
4. Rhoma Irama 10,4 persen
5. Aburizal Bakrie 9,3 persen
6. Jusuf Kalla 7,8 persen
7. Wiranto 3,5 persen
8. Mahfud MD 2,8 persen
9. Dahlan Iskan 2,0 persen
10. Surya Paloh 1,3 persen
11. Hatta Rajasa 1,2 persen
12. Chairul Tanjung 0,4 persen
13. Djoko Suyanto 0,3 persen