"(Mainan) itu mobil balap yang bahan bakarnya dari methanol. Karena bahan bakarnya makanya mahal," ujar Wellyjagad pemilik toko 'Tagor Service'.
Mobil yang cara jalannya menggunakan remote control itu memilik dua tipe. Tipenya, ada yang balap sama offroad.
"Mobil ini barangnya import kalo yang aslinya. Banyakan barangnya dari Taiwan. Kalo dari Cina kualitas kurang bagus dan spare part susah dicari. Kita jual bener-bener bahan yang bagus, bukan murahan," ungkapnya ditemui saat sedang sibuk melayani servis mobil remot pelanggannya.
Dikatakan Welly, mobil tersebut juga memiliki dua jenis yaitu ada yang KIT dan ada yang RTR. Menurutnya, lanjut Welly, mobil jenis RTR adalah mobil yang siap main. Sementara untuk mobil berjenis KIT itu masih belum lengkap karena masih kerangkanya, harus ada yang dibeli lagi.
"Kalo RTR mahalnya tergantung, karena ada yang bentuk elektrik dan ada yang bahan bakar. Kalo bahan bakar itu harganya Rp 1,5 juta. Kalo elektrik itu bisa sampe Rp 2,8 juta," jelasnya sambil asyik menyolder.
Mobil balap itu kebanyakan dibeli oleh aparat pemerintah. Welly mengungkapkan, aparat pemerintah beli mainan itu untuk menghilangkan stres.
"Kebanyakan habis dinas, ngilangin waktu senggang, ngilangin stres lah makanya beli. Ada juga orang-orang kantor beli. Pokoknya yang harganya terjangkau dibeli deh," tambahnya.
Meski mainan itu paling mahal di Pasar Gembrong, tapi di luar pasar rupanya mainan itu dijual lebih mahal lagi.
"Orang sebelum beli kan browsing dulu. Tempat lain malah lebih mahal bisa dua kali lipat. Disini ada yang agak murah, jadi pada kesini. Saya nggak takut nggak laku jual mahal di pasar ini," tandasnya.